Di dalam alam baka, saya menyaksikan sebuah kejadian
aneh.
Seorang gadis ayu tampil dengan dikerumuni sekawanan pelayan.
Kulihat si gadis amat putih dan halus, alisnya apik menghiasi sepasang mata yang indah, bibirnya bak buah ceri, Gaya si gadis terkesan elegan dan lemah gemulai. Dengan tubuh yang langsing tampak sangat menawan.
Raja Yama sedang membantu si gadis yang bernama Fengyu ini menyelenggarakan upacara mencari jodoh.
Ini baru berita.
Raja Yama berkata; “Oh, Fengyu sungguh cantik, tidak hanya wajahnya melebihi orang lain, tutur kata dan perilakunya pun menunjukan dia dari keluarga makmur, hampir tak ada cacat dalam dirinya. Kini dia mencari calon suami, sungguh sebuah berkah bagi alam baka”.Raja Yama melanjutkan; “Syaratnya cuma satu, calon suami mesti seorang manusia”.
Seorang gadis ayu tampil dengan dikerumuni sekawanan pelayan.
Kulihat si gadis amat putih dan halus, alisnya apik menghiasi sepasang mata yang indah, bibirnya bak buah ceri, Gaya si gadis terkesan elegan dan lemah gemulai. Dengan tubuh yang langsing tampak sangat menawan.
Raja Yama sedang membantu si gadis yang bernama Fengyu ini menyelenggarakan upacara mencari jodoh.
Ini baru berita.
Raja Yama berkata; “Oh, Fengyu sungguh cantik, tidak hanya wajahnya melebihi orang lain, tutur kata dan perilakunya pun menunjukan dia dari keluarga makmur, hampir tak ada cacat dalam dirinya. Kini dia mencari calon suami, sungguh sebuah berkah bagi alam baka”.Raja Yama melanjutkan; “Syaratnya cuma satu, calon suami mesti seorang manusia”.
Sementara sekawanan makhluk halus dibawah panggung menjadi bungkam dan mulai membubarkan diri begitu mendengarkan perkataan Raja Yama, calon suami mesti seorang manusia!. Akhirnya, bahkan seorang pun yang tersisa di bawah panggung. Melihat kondisi ini Raja Yama pun membubarkan upacara mencari jodoh ini.
Saya bertanya kepada raja Yama; “Apakah pria dan wanita di alam baka juga menikah?”
“Betul!, bukankah Hariti sesosok hantu yang mempunyai anak hantu?"
"Kalau tidak ada ayah hantu, dari mana datangnya anak hantu?” ujar Raja Yama.
“Betul juga..”
Raja Yama berkata; “Sayang sekali, syarat Fengyu
sangat ketat/berat”.
Saya bertanya ; “Mana ketat? calonnya
seorang manusia, syaratnya yang terlalu sederhana..”
Raja Yama berkelakar; “Sebagian
besar yang terperosok ke alam baka sudah kehilangan tubuh manusia. Selain alam
neraka, alam preta, dan alam hewan, tempat-tempat berkumpulnya kawanan arwah
gentayangan juga mengandung karma kebencian. Lagi pula kota-kota
di alam baka memang menyerupai [keadaan] alam
fana, juga terdapat profesi haram. Bagaimana
bisa menemukan seorang manusia sejati. Seorang
manusia sejati sulit ditemukan”.
Saya berkata; “Di alam fana mudah ditemukan sebab manusia melulu”.
Raja Yama menjadi tertawa; “Guru Lu, anda keliru, di mata anda semua yang [ada di alam] fana itu manusia tetapi di mata Raja Yama, alam fana lebih banyak setan daripada manusia”.
“Maksudnya?”
Raja Yama menjawab; “Di dunia, manusia memang berkulit manusia, namun sebenarnya bukanlah manusia melainkan makhluk biadab. Ada kalajengking, babi, ayam dan sapi. Dan lebih banyak lagi justru macan, jaguar, singa, gajah, beruang dan ular. Semuanya pemangsa manusia. Alam fana ini dunia kanibal, Manusia sejati sudah langka”.
Saya [masih ngeyel dan] berkata; “Sadhaka sangat banyak”.
Raja Yama berkata; “PHUIh, cuma kedok, mereka berlatih kebersihan jasmani, ucapan dan pikiran, [hanya] setan yang percaya, lanjut Raja Yama; jalan lapang ke surga tidak dipilih malah memilih jalan buntu ke neraka, sadhaka juga sama saja. Gagal jadi Buddha malah jadi Mara! Di alam neraka tempat saya ini, bhiksu paling banyak. Meraka gagal menyeberangkan umat, malah di seberangkan umat. Orang-orang seperti itu memang bukan manusia, hanya berolok-olok saja. Bahkan jadi hantupun tak pantas”.
“Anda benar”, Saya mau tak mau menganggukkan kepala.
Raja Yama mengeluarkan sebuah kitab dan berkata; “Coba anda lihat, mereka ini semuanya sadhaka yang disebut ; “Buddha hidup”, “Maha bhiksu”, “Yang Arya”, “Acarya bijaksana” ... semuanya bakal ketempat saya”.
Saya tercengang dan membisu melihat daftar nama tersebut.
Saya turut menyesali!..
Pertanyaanku untuk umat Zhen Fo Zong:
1. Apakah anda Manusia?
2. Manusia wajib mentaati Pancasila ,apakah anda sudah mentaatinya?
3. Tanyalah pada hati nurani sendiri ,apakah anda seorang manusia?
Saya berkata; “Di alam fana mudah ditemukan sebab manusia melulu”.
Raja Yama menjadi tertawa; “Guru Lu, anda keliru, di mata anda semua yang [ada di alam] fana itu manusia tetapi di mata Raja Yama, alam fana lebih banyak setan daripada manusia”.
“Maksudnya?”
Raja Yama menjawab; “Di dunia, manusia memang berkulit manusia, namun sebenarnya bukanlah manusia melainkan makhluk biadab. Ada kalajengking, babi, ayam dan sapi. Dan lebih banyak lagi justru macan, jaguar, singa, gajah, beruang dan ular. Semuanya pemangsa manusia. Alam fana ini dunia kanibal, Manusia sejati sudah langka”.
Saya [masih ngeyel dan] berkata; “Sadhaka sangat banyak”.
Raja Yama berkata; “PHUIh, cuma kedok, mereka berlatih kebersihan jasmani, ucapan dan pikiran, [hanya] setan yang percaya, lanjut Raja Yama; jalan lapang ke surga tidak dipilih malah memilih jalan buntu ke neraka, sadhaka juga sama saja. Gagal jadi Buddha malah jadi Mara! Di alam neraka tempat saya ini, bhiksu paling banyak. Meraka gagal menyeberangkan umat, malah di seberangkan umat. Orang-orang seperti itu memang bukan manusia, hanya berolok-olok saja. Bahkan jadi hantupun tak pantas”.
“Anda benar”, Saya mau tak mau menganggukkan kepala.
Raja Yama mengeluarkan sebuah kitab dan berkata; “Coba anda lihat, mereka ini semuanya sadhaka yang disebut ; “Buddha hidup”, “Maha bhiksu”, “Yang Arya”, “Acarya bijaksana” ... semuanya bakal ketempat saya”.
Saya tercengang dan membisu melihat daftar nama tersebut.
Saya turut menyesali!..
Pertanyaanku untuk umat Zhen Fo Zong:
1. Apakah anda Manusia?
2. Manusia wajib mentaati Pancasila ,apakah anda sudah mentaatinya?
3. Tanyalah pada hati nurani sendiri ,apakah anda seorang manusia?
Catatan:
Alam baka – alam kematian, alam hantu /siluman, alam neraka
Alam fana
– alam manusia hidup di dunia
Raja
Yama – Raja alam baka, penguasa alam kematian
Sadhaka
– praktisi/penempuh jalan spiritual
Sumber artikel:http://shengyenlu.blogspot.co.id/2009/09/hantu-ayu-mencari-jodoh.html
Sumber artikel:http://shengyenlu.blogspot.co.id/2009/09/hantu-ayu-mencari-jodoh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar