Penulis sekarang berusia
39 tahun. [Catatan: Maha Acarya Lu menulis buku ini pada tahun 1983] Saya tidak
bisa mengatakan saya sudah tua karena saya belum mencapai usia 60 tahun. Saya
tidak mengatakan saya masih muda pula karena saya segera mencapai usia 40
tahun. Dalam waktu 40 tahun lagi, maka saya akan mencapai usia 80 tahun yang
dianggap sebagai usia yang jarang dapat dicapai. Bila saya merenungkan masalah
usia, setengah dari usia saya ini telah hilang.
Beruntung bahwa pada saat
saya berusia 26 tahun, secara gaib dan kebetulan, saya menjadi sadar akan sebab
dan kondisi kehidupan kehidupan masa lampau saya. Dari saat itu sampai
sekarang, saya telah melatih diri selama 14 tahun tanpa menundanya satu hari
sekalipun. Akhirnya, saya berhasil mencapai "8 Kekuatan External"
(External Eight Accomplishments) dan akan mengabdikan sisa hidup saya untuk melatih
"8 Kekuatan Internal" (Internal Eight Accomplishments). Saya
mempunyai keyakinan bahwa saya akan mencapai keBudhaan dalam kehidupan saya
yang sekarang. Saya telah berikrar untuk melatih diri dengan Vajra-dharma. Saya
adalah yidam, mencapai keBudhaan dalam kehidupan yang sekarang. Saya telah
berhasil dan mengalami semua respons/kontak batin yang disyaratkan.
Sekarang, di mata saya,
ke 3000 alam itu terlihat kecil seperti sebutir beras. Roh saya dapat memenuhi
angkasa di enam penjuru atau menyusut kedalam sebutir pasir. Setelah berhasil
penuh, roh saya dapat keluar dari ubun ubun kepala dan terbang ke tanah suci
Budha yang manapun dan ke 10 alam Dharma. Dengan mendapatkan mata dewata, saya
dapat melihat segala sesuatu di sepuluh alam Dharma. Dengan telinga dewata,
saya dapat mendengar ajaran Dharma kapanpun juga. Dengan 'penguasaan diri' dan
kemerdekaan, saya bebas sepenuhnya untuk melakukan segala sesuatu tanpa
hambatan. Roh saya dapat terjun kedalam air tanpa tenggelam dan masuk kedalam
api tanpa terbakar. Saya dapat menerjang semua pintu neraka dan mengatasi hukum
sebab akibat, tidak lagi dibatasi oleh panca-skandha. Sewaktu saya mencapai
nirvana, sudah pasti akan timbul kejadian kejadian gaib. Saya dapat
menyembuhkan penyakit, mengangkat para insan dari penderitaan, dan melatih diri
dengan semua metode rahasia yang tak pernah terpikir bisa dilakukan.
Karena saya telah membuat
resolusi Bodhicitta yang terbesar, sudah sewajarnya saya menaruh welas asih
kepada para insan. Terlahir sebagai manusia sungguh merupakan kesempatan yang
sukar didapat. Sungguh sayang bahwa orang tidak menyadari pentingnya pembinaan
diri selagi mempunyai tubuh fisik manusia ini. Begitu tubuh fisik manusia ini
hilang (mati), anda belum tentu bisa mendapatkannya lagi dalam 10 ribu tahun. Lagipula,
usia manusia sangatlah pendek dan mudah berubah. Dalam sekejab, seseorang bisa
mati seperti matinya lampu. Tak terhitung orang yang mati dalam usia muda. Usaha
membina diri harus dimulai sedini mungkin seperti usaha mematikan api
kebakaran.
Menurut pandangan saya,
para insan di dunia fana ini yang mengejar posisi/jabatan tinggi adalah seperti
insekta di tempat kotoran, berputar putar naik turun, saling bergulat untuk
berada di tempat paling atas. Insekta insekta ini mati tanpa mencapai
penerangan! Karena mereka begitu cintanya dengan posisi/jabatan tinggi, setelah
mereka mendapatkannya, mereka tidak bisa meninggalkannya seperti halnya orang
yang kecanduan ganja. Mereka yang kehilangan jabatannya berada dibawah belas kasihan
dari yang lainnya seperti halnya insekta yang mati. Kenaikan dan jatuhnya
seseorang dari jabatan dan status sosial tidak berbeda dari jatuh bangunnya
insekta insekta. Mengapa mengikat diri pada penderitaan semacam itu? Sudah
waktunya bagi mereka untuk membuang kebodohan mereka itu dan mulai melatih
diri.
Ada lagi orang orang yang
gila harta dan keuntungan. Karena uang adalah segala galanya, yang mereka lihat
hanyalah koin dan hal hal lainnya tak lagi mengandung makna bagi mereka. Dengan
bisnis mereka yang maju pesat, mereka sibuk siang dan malam tanpa ada waktu
luang. Hidup dan energi mereka semuanya dituangkan kedalam persaingan sengit
untuk mendapatkan keuntungan uang. Sebagai akibatnya, mereka jatuh terpotong
potong bagaikan kulit luar dari batang bambu. Diantara mereka, yang berhasil
tidak mencapai apa apa kecuali meninggalkan kemewahan bagi anak cucu mereka. Yang
tidak berhasil menjadi tua tanpa mereka sadari. Kesulitan datang menimpa mereka
silih berganti membuat hidup mereka sangat menderita.
Bahkan lebih rendah lagi
dari orang orang ini adalah mereka yang bermabuk-mabukan, berjudi, dan menipu. Apapun
yang mereka lakukan atau pikirkan adalah hal yang buruk dan menimbulkan karma
buruk. Tanpa menyadari adanya pembalasan hukum karma, mereka tidak berhenti
menumpuk karma buruk. Yang lebih parah lagi, sebagian orang sangat menikmati
perbuatan perbuatan jahat seperti membunuh, merampok, membakar rumah orang,
memperkosa, dan lain sebagainya. Penderitaan para insan meningkat. Metode metode
pembinaan diri tak lagi dihiraukan.
Karena rasa kasih dan
belas kasihan kepada para insan ini, saya menulis buku buku rohani untuk
menyadarkan mereka. Saya telah menulis 45 buku sampai sekarang [Catatan: terhitung
s/d tahun 1983], menjelaskan dari yang paling dasar sampai ke teori yang paling
dalam mengenai Budhisme. Ini merupakan
buku saya yang ke 45 dan akan membahas mengenai seni meditasi yang sejati. Buku
ini berisi metode metode penting yang diwariskan oleh para guru guru pewaris. Buku
ini berisi cara rahasia untuk mencapai keBudhaan. Buku ini berisi rahasia
rahasia dewata dan misteri dari alam semesta. Dalam tulisan ini, saya
menggunakan bahasa yang membuat kebenaran yang paling rumit dapat dimengerti
oleh pembaca. Dengan harapan dapat menyadarkan
umat dari penderitaan, saya menjelaskan cara cara yang benar untuk mencapai
Kebenaran (Tao) dengan harapan supaya orang orang yang berjodoh akan
mendapatkan buku ini. Mereka yang berjodoh akan berlatih setiap hari
berdasarkan instruksi dari guru guru yang berpengetahuan untuk mencapai
pengertian akan kebenaran sejati. Bila mereka berlatih dengan tulus seni
meditasi ini, mereka akan cepat lambat mendapatkan keberhasilan dan mencapai
keBudhaan. Mereka akan tiba di pantai seberang untuk hidup di alam kebahagiaan.
Inilah resolusi Bodhicitta saya -- menulis buku buku kebatinan serajin mungkin
demi menyelamatkan para insan.
Sekarang ini, meskipun
saya hanya berlatih dirumah (tidak menjadi Bhiksu), saya sama saja seperti
seorang rahib. Saya tinggal di lantai atas rumah saya di kota Seattle, Amerika
Serikat. Di altar saya terdapat hiolo tembaga kuno, cermin kuno, sebuah bel
vajra, dan sebuah dorje vajra. Di lantai, terdapat karpet. Dalam acara meditasi
saya, dengan topi mahkota merah suci di kepala saya dan berpakaian kasaya, saya
membaca mantra, membentuk mudra, dengan asap dupa mengebul perlahan lahan. Diatas
meja, peralatan untuk menulis hu. Dengan pikiran yang dalam keadaan tenang,
saya merasa berada seperti di surga.
Disini saya berlatih setiap
hari, membaca sutra dan duduk bermeditasi, tidak pernah perduli dengan
peristiwa peristiwa tak berarti di dunia, tidak terganggu siapapun. Dalam acara
meditasi saya, saya berkunjung ke alam alam dewata. Bila telah lelah, saya
tidur beberapa menit. Bila sudah segar, saya terbang lagi ke alam surga. Ini
seperti yang diuraikan oleh sebuah ungkapan: "Alamiah, tak terikat, dan
bebas sepenuhnya. Saya merasa seperti seorang yidam, terang dan kosong. Dengan
dupa menyala, saya melihat segala sesuatu kosong adanya. Roh saya menembus
segala langit dan bersinar pada kebenaran seperti halnya matahari dan
bulan."
Guru saya, Yang Mulia San
San Chiu Hou (Tiga Gunung dan 9 Bagian) pernah berkata: "Dewa anda adalah roh anda sendiri, bukan pikiran yang
biasa kita gunakan untuk berpikir, bukan hati fisik dibawah paru paru. Kekuatan
batin adalah kemampuan untuk memanggil roh dan mengubah diri menjadi makhluk
suci, kemampuan untuk menembus alam semesta dengan roh sendiri, dan kemampuan
untuk mengubah diri menjadi banyak penjelmaan. Semua sadhaka yang telah
berhasil tahu akan hal ini. Orang awam di dunia fana ini tidak menyadarinya. Hari
ini saya telah menulis "The Art of Meditation" yang memenuhi
keinginan langit dan kebutuhan dunia. Usahanya agung adanya. Mengfitnahnya
adalah sama seperti mengfitnah sang Budha, satu dosa yang tak termaafkan.
Avalokitesvara
Bodhisattva (Kwan Im) datang memberitahu saya, "Ketika saya membabarkan
Maha Karuna Dharani dahulu kala, bumi bergetar dan menunjukkan enam bentuk
perubahan. Bunga bunga indah berjatuhan dari angkasa di semua tempat. Seluruh
Budha di sepuluh penjuru bergembira dan memujinya. Roh jahat dan roh sesat
panik ketakutan. Mereka yang melafal mantra ini akan mencapai keberhasilan. Sebagian
akan menjadi Srotapannas (stream enterer -dhyana 1), sebagian akan menjadi
sakrdagamins (kembali ke dunia sekali lagi sebelum mencapai keBudhaan),
sebagian menjadi anagamins (never returner) dan sebagian menjadi arahat. Sebagian
bahkan menjadi bodhisattva dari tingkat satu sampai tingkat sepuluh. Berbagai
insan membuat resolusi bodhicitta. Hari ini Lu Sheng-yen telah menulis buku
"The Art of Meditation" yang mirip dengan Maha Karuna Dharani yang
saya perkenalkan. Mereka yang melatih diri dengan metode ini akan dilindungi
oleh para dewa yang tidak akan pernah meninggalkan sang sadhaka sedetik
sekalipun. Para dewa itu termasuk 4 Raja Dewa, para dewa, naga, yaksa, asura,
garuda, gandharva, kimnara, mahoraga, kumarirupa, dewa tanah, dewa laut dan
sungai, dewa musim semi, dewa arus, dewa obat, dewa hutan, dewa kuda, dewa air,
dewa api, dewa angin, dewa gunung, dewa bumi, dewa istana, dan lain sebagainya
-- semuanya akan memberikan perlindungan kepada para sadhaka.
Guru Padmasambhava,
patriak pertama dari Tantra Tibet, memberitahu saya: "Di jaman sekarang,
roh jahat berkuasa dimana mana. Pergerakan alam tak teratur, dengan hujan dan
terbitnya matahari yang tidak tepat waktu, angin dan banjir yang membawa
bencana. Sutra sutra suci dibakar menjadi abu; penyakit dan bencana berada dimana
mana, peperangan terjadi disini sana. Bila seseorang tidak mengetahui dharma
yang benar, ia akan terjatuh ke alam kelahiran yang rendah (neraka, setan
kelaparan, dan binatang). Sungguh beruntung Lu Sheng-yen dengan tepat waktu
telah menulis buku buku kebatinan (rohani) ini yang mengajarkan secara
sistimatis pintu masuk menuju Tantrayana yang luar biasa, dari yang paling
dasar sampai yang paling dalam. Bila seseorang melatih diri dengan sepenuh hati
apa yang diuraikan dalam "The Art of Meditation", ia akan menyadari
berbagai bentuk kebijaksanaan, mencapai kesucian samadhi, dan mengerti hukum
hukum alam semesta, terbebaskan dari rintangan karma buruk yang tertumpuk
semenjak 1000 tahun yang telah lewat. Bila ia dapat melatih rohnya, ia akan
mengetahui semua kebenaran tentang kehidupan dan kematian baik di masa lalu
maupun di masa depan. Ia akan mendapatkan semua kebijaksanaan yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Lebih dalam lagi, ia akan mencapai tingkat
bodhisattva, melihat semua Budha, mendengar ajaran mereka sehingga
menghilangkan karmanya semenjak waktu yang tak terhingga.
Yang mulia San San Chiu
Hou, Avalokitesvara Bodhisattva, dan Guru Padmasambhava semuanya muncul dalam
meditasi saya dan meninggalkan instruksi instruksi mereka. Saya sungguh berharap
mereka yang mendapatkan buku ini melatih diri sehari sekali dengan tekun dan
kemudian melipat gandakan usaha latihan setelah beberapa lama. Semoga mereka
tidak mengecewakan para bodhisattva yang telah sekali lagi turun untuk
menyadarkan para insan. Ini merupakan keberuntungan luar biasa bagi semua insan
dibawah matahari.
Biarlah saya sampaikan
pada para pembaca bahwa orang orang yang berintelek tajam tidak hanya melatih
diri dalam satu atau dua kehidupan saja, tetapi dalam banyak kehidupan. Orang
orang yang berjodoh dengan Budha biasanya langsung mempercayai Budhisme begitu
mereka mendengar nama Budha -- ini merupakan hasil latihan di kehidupan masa
lampau. Orang yang tidak berjodoh dan belum pernah melatih diri sebelumnya
biasanya ragu ragu. Tetapi asalkan mereka mendekati Budha setiap hari dan
mendapatkan kontak batin, mereka secara alamiah membangun kebijaksanaan dan
akhirnya tiba di pantai seberang juga. Saya berharap para pembaca membuang
semua kemelekatan, berkonsentrasi pada Budha Dharma selagi hidup di dunia yang
fana ini. Bila anda duduk bermeditasi sejam sehari, anda akan menemui bunga
teratai emas yang mekar sewaktu anda meninggal dunia. Anda pasti akan pergi ke
surga Sukhawati. Bukankah itu sangat baik?
Semoga semua insan sadar
akan sifat sejati mereka.
Lu
Sheng-yen, Juni 1983
**dicopas dari ebook Padmakumara-02, kisah no 2.1, judul asli: Tetap menjadi hantu
tanpa pembinaan diri, merupakan Prakata dari buku "Seni Meditasi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar