Selasa, 21 Februari 2012

Kisah tentang abortus (pengguguran bayi)



Sejak pertama kali aku mulai mengalami kejadian kejadian aneh tapi nyata delapan tahun yang lalu,  sampai sekarang aku berhubungan secara rutin dengan dunia roh.   

Aku selalu terpesona dengan segala sesuatu yang kulihat di dunia roh.  Pandangan hidupku dan nilai nilai yang kupegang berubah sangat besar karena pengalaman pengalamanku dengan dunia roh.   

Aku masih enggan membicarakan tentang semua yang kulihat dan kudengar didalam dunia roh.  Tetapi ada suatu pengalaman yang aku rasa perlu kuceritakan kepada para pembaca.

Aku dapatkan bahwa dibalik baju baju indah yang dipakai oleh wanita terdapat bayangan bayangan darah merah.
Mereka (hal-demikian) terlihat baik pada wanita yang sudah berkeluarga maupun wanita yang masih belum menikah.
Didalam bayangan bayangan itu aku dapat melihat makhluk makhluk yang belum normal maupun belum dewasa.  Sebagian wanita memiliki lebih dari satu bayangan.  Makhluk itu memancarkan sinar putih.  Karena bayangannya berwarna merah darah, sangatlah mudah menghitung berapa jumlah makhluk itu didalamnya.

Pada suatu siang, ketika aku melewati sebuah jalan di kota Tai-chung, aku secara tak disengaja melirik ke puncak dari sebuah gedung rumah sakit bersalin.  Aku melihat sebuah bayangan darah yang besar mengambang; besarnya seperti kolam air saja!  Aku merasa kaget dan takut!  Bagaimana bisa dan mengapa ada bayangan darah yang begitu besar disana?  Bentuknya seperti matahari terbenam, merah tua dan bercahaya.

Yang lebih menakutkan lagi, didalam bayangan itu aku dapat melihat makhluk makhluk yang masih abnormal, seperti sebuah sarang cacing cacing putih saja.  Sangat menyeramkan.  Aku merasakan kulitku merinding dan sebagian rambutku berdiri.  Aku menjadi pusing kepala dan merasa ingin muntah.  Aku dapat mencium bau darah.  Sungguh sangat tidak nyaman rasanya.

Ketika aku berusaha mengatasi perasaan tidak enak ini, seorang wanita yang kukenal berjalan keluar dari dalam rumah sakit itu.  Namanya adalah Tsai.  Ia pernah datang meminta diramal olehku pada dua tahun yang lalu.  Aku melihat bayangan bayangan darah merah didalam tubuhnya.

"Oh! Pak Lu ada disini!"  Ia merasa malu tersipu sipu melihatku.
"Ini yang nomor empat, bukan?" aku bertanya langsung.  Dua tahun yang lalu ketika aku melihatnya aku mengatakan bahwa ia telah mempunyai tiga anak, dan sekarang aku melihat makhluk putih keempat didalam bayangan darah ditubuhnya.

Ia mengangguk.
"Engkau harus merawat tubuhmu."
"Saya tidak lagi mempunyai arti hidup," jawabnya.
"Jangan berkata demikian!  Hidup ini sungguh bernilai dan mempunyai arti.  Engkau harus mencari arah hidup yang sesuai.  Dapatkanlah arah itu."

"Dulu Pak Lu berkata bahwa saya akan mempunyai lima anak.  Jadi saya hanya mempunyai satu kesempatan lagi."
"Karena itu kau harus merawat tubuhmu.  Ini adalah kesem­patan yang terakhir."

"Saya rasa saya kena kanker barangkali.  Saya merasa lelah dan sering pusing.  Wajah saya juga pucat.   Bila tidak memakai kosmetik, saya terlihat seperti mayat.  Saya tidak mempunyai nafsu makan.   Jantung saya berdetak kencang.  Tangan saya berkeringat.  Dan saya juga mudah masuk angin."

"Tidak.  Engkau tidak berpenyakit kanker.  Nona Tsai.  Dengarlah.  Kembalilah kepada orang tuamu.  Itu akan sangat memban­tu."

Keluarga nona Tsai tinggal di Taiwan Utara.  Nona Tsai pergi ke Taiwan daerah tengah untuk melarikan diri dari keluarganya dan untuk berpelesir.  Aku mengulangi saranku lagi, "Pulanglah ke rumah orang tuamu dan sering seringlah menyebut nama Budha."

"Baiklah, saya akan mendengarkan saran Pak Lu."  Ia mengucapkan terima kasih dan kemudian berjalan pergi.
Setiap kali aku melihat bayangan darah di tubuh wanita dan melihat berapa jumlah makhluk didalam bayangan itu, aku dapat mengetahui berapa jumlah aborsi yang telah dilakukan wanita itu.  Jawaban yang kuberikan selalu tepat.

Aku pernah berdiskusi tentang aborsi dengan seorang temanku yang berprofesi sebagai dokter.  Ia berkata, "Tidak banyak yang dapat kami lakukan.  Kami diminta oleh para pasien;  mereka menginginkan aborsi.   Aborsi adalah suatu hal yang umum.  Meskipun secara prinsip -- kami tidak setuju, tidak dapat disangkal bahwa aborsi memecahkan masalah mereka.  Manusia mempunyai begitu banyak persoalan."  Ia berpikir sejenak, kemudian melanjutkan, "Rumah sakit bersalin mengha­silkan banyak uang dengan melakukan operasi aborsi."

Aku merasa sedih memikirkan hidup dari bayi bayi yang di aborsi.  Makhluk makhluk janin itu sungguh tak berdaya.  Setelah diaborsi, roh mereka menempel kepada ibu mereka atau roh mereka hanya mengambang saja.  Roh roh yang diaborsi ini meningkatkan kekuatan (hawa) kebengisan didalam dunia ini.

Seringkali wanita menjadi lemah tubuhnya setelah mengalami aborsi.
Membaca doa dan bermeditasi dapat memperbaiki kondisi hidup.  Wanita yang telah mengalami aborsi tertolong oleh doa mereka dan doa teman teman mereka.  Pikiran yang ramah, lemah lembut dan penuh harapan dari semua orang yang berdoa sangatlah menolong baik untuk para ibu yang beraborsi maupun makhluk makhluk roh janin nya.

Aku sungguh berterima kasih bahwa nona Tsai menuruti saranku dan kembali kepada orang tuanya.  Ia menikah dengan seorang pria yang bekerja sebagai pegawai negeri.  Mereka sekarang mempunyai seorang putra yang manis.

**dikutip dari e-book: Padmakumara-1, kisah ke-27
 

1 komentar: