Selasa, 14 Desember 2010
Tiga Orang yang Berlatih Kungfu
kisah ke-9 dari buku "Satu Mimpi Satu Dunia"
Di Danau Daun, saya amat rindu pada umat tahap awal Zhenfo Zong.
Dulu, ada tiga orang umat yang berlatih silat kungfu.
Yang pertama bernama Xu Shuiwang, perawakannya tinggi dan gagah. la berhasil menguasai Kungfu Tudung Lonceng Emas. la didorong sepuluh orang pun tak tergoyahkan. Kungfu ini dinamakan 'berakar di tanah', meski badannya ditinju bertubi-tubi, dirinya bergerak pun tidak, merintih pun tidak. IImu silatnya hebat.
Saya masih ingat ketika pertama kali kembali ke Taiwan, Xu Shuiwang ternyata sudah jatuh sakit. Tak disangka itu adalah pertemuan kami yang terakhir kalinya. Lalu ia pun mangkat pada usia yang belum terlalu tua.
Batinku amat sedih!
Yang kedua bernama Zhang Huangming. la sudah lama berguru padaku. la berjanggut hitam dan panjang, berperawakan tinggi besar, dan menguasai ilmu silat dengan hebat karena sejak kecil sudah berlatih kungfu. Zhang Huangming sangat saleh. Sepasang matanya tajam bersinar.
Namun ia juga sudah mangkat pada usia yang tidak terlalu tua. Banyak orang mengenal diri Zhang Huangming. Saya merindukannya dan merasa iba padanya, air mataku terus berderai.
Yang ketiga bernama Zheng Yuxin. Perawakannya kekar, ilmu silatnya juga hebat, pernah bertarung di pentas kungfu.
Kungfunya nomor satu, jurus Tapak Bagua pun sudah mahir dikuasainya. Ketika usianya sekitar lima puluhan, ia masih kuat memasang kuda-kuda tunggal. Kelenturan tubuhnya dikagumi banyak orang.
Zheng Yuxin pernah memperagakan kungfunya di Vila Pelangi. la juga berlatih Tapak Besi, dan kemampuannya sangat luar biasa. Yang tak disangka-sangka adalah, ia juga sudah mangkat. Saya sedang berada di Danau Daun ketika ia wafat. Tubuh bardonya datang menemuiku, dan jumlah arwah yang datang menyertai dirinya tidaklah sedikit.
Saya mengantar kepergiannya. Saya tak dapat menahan sedih, hatiku memilu!
Saya menulis tentang ketiga umat yang berlatih kungfu ini agar kita semua mengenal fakta ilusi. Ingat: dunia ini anicca, bumi ini rapuh, empat elemen itu duka dan sunya. Dalam panca skanda tiada keakuan, proses dari muncul hingga lenyap mengalami bentuk- tahan-rusak -kosong.
Ada saatnya kuat ada saatnya lemah.
Ada saatnya lahir ada saatnya mati.
Ada saatnya kumpul ada saatnya pisah.
Anicca itu memang cepat adanya. Saya adalah seorang sadhaka yang berperasaan, bagaimana saya tidak merindukan tiga umat senior yang berlatih kungfu ini. Hidup bagaikan sebuah mimpi, BETAPA SINGKATNYA KEBERSAMAAN. Satu mimpi satu dunia.
Saya berlatih cahaya terang, mempersembahkannya pada sepuluh penjuru Buddha. Cahaya memasuki hati Buddha, kembali memasuki hati saya, kemudian memancar ke seluruh makhluk enam alam kehidupan di sepuluh penjuru. Menyelamatkan makhluk luas agar terbebas dari samsara Langsung menuju Sukhavatiloka. Menempuh alam suci itu adalah hal yang paling utama. Saya katakan, sekalipun berolah tubuh sekuat apa pun, toh akan rapuh, sang waktu tidak pernah memberi ampun!
Jumat, 14 Mei 2010
KUIL SETAN JUDI
Saya menjawab, "Ia masuk ke dalam kuil"
"Ah! Jadi, ia telah menjadi dewa?" Xia Hui terkejut.
"Bukan!"
"Jadi apa?"
"Kuil yang dimasuki ayahmu bukanlah kuil suci, melainkan kuil tempat berkumpul para setan judi"
Xia Hui menjadi pucat, "Selagi masih hidup, ayah adalah seorang yang jujur dan patuh pada hukum. Satu-satu nya kebiasaan buruknya adalah berjudi. Ia telah berulang kali berjanji untuk berhenti berjudi, tetapi tidak pernah berhasil. Sebenarnya ia pun merasa bersalah. Tak saya sangka, setelah meninggal, ia masih masuk ke kuil setan judi. Master Lu, dimana kuil itu? Saya bermaksud mengunjunginya."
"Kuil Shi-Gong" (Kuil Kakek Amal)
Saya merasa nama kuil ini penuh makna. Kata "amal" (shi) dan kata "kalah" (shi) mempunyai intonasi yang sama. Sering berjudi tidak mungkin tidak pernah kalah. Segerombol "kakek kalah" berkumpul di satu tempat. Bukankah cocok disebut “Kuil Shi-Gong"?
Setahu saya, baik di alam "yang" maupun di alam “yin", ada pengelompokan.
Yang bersih dikelompokkan menjadi satu.
Yang kotor dikelompokkan menjadi satu pula.
Yang gemar berjudi dikelompokkan menjadi satu.
Dalam kesempatah ini saya menasihati orang yang gemar berjudi:
"Diantara langit dan bumi, cara tercepat untuk menghabiskan harta keluarga adalah dengan berjudi. Disamping itu, kebiasaan berjudi merusak moral dan melanggar kehendak Yang Maha Kuasa. Bila sudah terperangkap judi, bagaikan berenang di tengah laut, sangat sulit untuk kembali ke darat. Lautan judi dalam tak berdasar. Tenggelam semakin dalam, maka semakin tak berdaya untuk melepaskan diri. Sangat langka orang yang mempunyai cukup kekuatan meditasi untuk bisa keluar dari lautan judi. Orang yang ternoda judi akan meninggalkan mata pencaharian mereka yang halal.
Mengapa? Kareha berjudi sangat menguras perhatian, sangat menghabiskari waktu, tidak membedakan siang dan malam, membuat orang tidak bisa tenang untuk tidur beristirahat. Kalau sudah terbius judi, badan rasanya gatal kalau tidak berjudi. Yang ada dalam pikiran hanyalah bagaimana supaya bisa menang. Mata mereka memandang rakus. Semakin lama, wajah mereka sudah tidak berbeda banyak dengan wajah setan, wajah setan judi. Apa gunanya berjudi?. Renungkanlah, sanak keluarga akan menjauh. Lahan dan rumah harus dijual. Cepat atau lambat pasti kalah. Waktu terbuang sia-sia. Api keserakahan berkobar-kobar. Menjadi cepat marah. Usaha bangkrut. Hidup bisa hancur. Saya menasihati umat manusia, jangalah ternoda oleh kata “JUDI".
Malam lusa setelah Xia Hui datang berkonsultasi, sesosok roh manusia menembus masuk kamar tidur saya.
"Siapa kau?"
"Xia Jing, Saya adalah ayah Xia Hui." Ia berlutut di hadapan saya.
“Ada urusan apa?"
"Xia Hui berziarah ke tempat saya. Sewaktu berdoa, ia menyebutkan bahwa anda mempunyai kesaktian besar dan mampu menyeberangkan saya ke alam surga Sukhawati."
Saya tertawa terbahak-bahak mendengar nya.
Dengan wajah sangat sedih, Xia Jing bertanya, "Mengapa menertawai saya?"
"Di Kuil Setan Judi, kau terus keranjingan berjudi sampai kalah habis-habisan. Sekarang modalmu sudah habis, baru meminta saya mengantarmu terlahir di surga Sukhawati. Bisa-bisa di surga Sukhawati pun kau meneruskan berjudi. Bagaimana saya bisa menyeberangkan mu?"
Eh ..... " Xia Jing tak bisa berkata apa-apa lagi, bermaksud pergi. .
"Tunggu!" Secara prinsip, saya tidak akan menghiraukan makhluk rendah penjudi yang sudah kalah baru berpikir untuk bertobat, yang setelah mati pun masih meneruskan kebiasaan berjudi nya. Mereka sungguh memalukan dan tak tertolong lagi. Akan tetapi, saya teringat akan ucapan putri nya, "Selagi masih hidup, ayah adalah seorang yang jujur dan patuh pada hukum." Kalimat tersebut membuat saya tidak tega.
Saya berkata, "Saya akan menemanimu ke kuil setan judi"
"Untuk apa?" Xia Jing ragu-ragu.
"Saya akan membantu mu menang."
Di Kuil Setan Judi, saya menggunakan 2 jenis ilmu.
Ilmu pertama adalah ilmu menyembunyikan wujud. Tangan kiri saya membentuk mudra tinju. Ibu jari menekan ujung jari telunjuk sehingga berbentuk lingkaran. Ketiga jari lainnya tetap dikepalkan rapat-rapat. Ada lubang di telapak tangan. Letakkan tangan di depan dada. Visualisasikandiri sendiri masuk ke dalam lubang di telapak tangan. Kemudian, gunakan tangan kanan dengan telapak lurus, membuat gerakan berputar ke kanan mengelus mudra tangan kiri. Lalu, tutup lubang di mudra tangan kiri. Bayangkan mudra ini adalah Marici Bodhisattva. Bayangkan diri sendiri menyembunyikan wujud di dalam hati Marici Bodhisattva. Baca mantra Marici Bodhisattva. Maka, segala hantu dan dewa tidak lagi bisa melihat saya.
Lalu, saya menggunakan ilmu kedua yaitu “Hu Biji Dadu Penurut"
Saya membaca mantra biji dadu mendengar perintah, "Jie Di Mi Di. Mi Jie La Di" sebanyak 7 kali.
Saya berjalan di belakang Xia Jing.
Xia Jing mengeluarkan 200 yuan untuk berjudi.
Bandar judi menolak, "Tidak bisa, 200 yuan terlalu sedikit."
Xia Jing memohon, "Sekali saja. "
"Baiklah." Bandar memasukkan biji daduke dalam kotak.
Setelah digoyang-goyang, diletakkan lagi.
Saya memberitahu Xia Jing, "Pilih angka 3." Xia Jing menuruti saya.
Setelah penutup dibuka, ternyata memang tiga titik.
Bandar kalah. Xia Jing bermodal 400 yuan sekarang. Saya menyuruhnya memasang angka 6. Begitu penutup dibuka, ternyata memang '6'. Bandar. jadi penasaran. Permainan berlangsung terus. Biji dadu menuruti apa kata saya. Bila saya katakan berapa titik, maka itulah yang keluar.
Xia Jing menang berjuta-juta.
Wajah bandar sudah seperti tanah, "Kurang ajar, ada setan!"
Dalam hati saya berpikir, "Kalian-lah setan nya. Lucu sekali!"
Bandar menukar biji dadu dan kotak. Hati nya penasaran.
Menurut cara bandar menggoyang kotak, seharusnya muncul 1 titik. Tetapi, bisa berubah menjadi 5 titik. Digoyang supaya muncul 4 titik, jadinya 1 titik. Bandar penasaran tapi tak habis pikir.
Hasil yang dimenangkan Xia Jing selain melunasi semua hutangnya, juga membuat Kuil Setan Judi bangkrut total. Semua harta Kuil Setan Judi menjadi miliknya. Semua karyawan menjadi anak-buah nya. Semua setan judi yang ikut berjudi melawan nya kalah habis-habisan. Xia Jing menjadi kava raya, berteriak kegirangan.
Saya mulai mengajari Xia Jing berlatih Tantrayana.
Tahap awal: tahap pembersihan, berlindung dan membangkitkan bodhicitta, membersihkan karma buruk diri sendiri, mendapatkan dukungan dharmapala pelindung, menumpuk pahala sehingga cepat memperoleh adisthana (pemberkatan) Vajra Master.
Tahap inti: menggunakan api kundalini membakar pikiran keserakahan, menggunakan ilmu tubuh ilusi melenyapkan segala khayal dan kerisauan batin, menggunakan ilmu mengamati mimpi untuk membersihkan pandangan, menggunakan ilmu cahaya suci untuk mencapai tanah suci yang bersih dan terang.
Tahap akhir: membangkitkan maha prasetya dan melimpahkan jasa.
Mengingat Xia Jing bertubuh roh, asalkan memiliki keyakinan yang kuat, maka akan mendapatkan rahasia keberhasilan roh.
Inilah: Jati Diri pada dasarnya tidak terlahir, Budhata sejati tidak asli dan juga tidak palsu, segalanya. bagaikan bayangan bulan di dalam air, kokoh seperti demikian, maka dapat berlatih yang sejati.
Tak saya sangka, ternyata motivasi Xia Jing terfokus pada "ilmu biji dadu penurut". Saya bersusah-payah mengajarinya meditasi dengan penuh konsentrasi. Namun, hati nya menerawang, tidak bisa kokoh.
Xia Jing berkata, "Saya tidak mau pergi ke negri Buddha yang bersih"
"Apa?" Saya terpaku.
"Saya ingin berlatih Tantrayana."
"Oh ... " Saya merasa lega.
"Saya hanya ingin berlatih ilmu biji dadu penurut."
"Eh ... " Saya tersentak. Inilah yang disebut sulitnya menolong para insan. Bukan hanya manusia yang bisa. serakah, roh hantu pun bisa. Bedanya hanyalah hantu tidak lagi dibelenggu oleh tubuh fisik. Tetapi, mereka tetap memiliki karma masa lampau, tetap melekat.
"Benar-benar sifat berjudi sulit diubah," saya menghela napas"
Xia Jing berlutut di hadapan saya dan berkata, “Disaat saya berjudi, hati dan konsentrasi saya terfokuskan. Apapun tldak lagl penting. Saat menang, senangnya tak bisa saya uraikan dengan kata kata. Mohon mengajarkan saya ilmu biji dadu penurut."
"Kau tidak cocok berlatih ilmu itu," kata saya.
"Siapa yang cocok?"
"Saya."
"Mengapa?"
"Sebab saya bisa mengendalikan diri. Saya tidak sembarang menggunakan ilmu itu. Saya hanya menggunakan nya untuk tujuan menyelamatkan umat seperti dalam kasus mu"
"Kau menolak mengajari saya ilmu itu?"
"Ya"
"Kalau kau tidak mau mengajari saya ilmu itu, saya akan pergi."
"Pergi kemana?"
"Kuil Shi Gong."
Sungguh memusingkan berurusan dengan setan judi: Itulah alam neraka yang sempit dan picik. Niat judi yang menjeratnya ternyata lebih besar dari niat untuk transmigrasi ke alam surga, membuat saya sedikit tidak mengerti.
Sesungguhnya, Kuil Setan Judi bukan hanya ada di alam neraka.
Bukankah KASINO di dunia manusia pun merupakan Kuil Setan Judi?
Putri Xia Jing datang lagi mencari saya, "Apakah ayah sudah berhasil diselamatkan?"
"Belum." "Mengapa?" "Tidak bisa."
"Jadi ayah masih berada di KuilSetan Judi?"
"Sifat berjudi nya sangat kuat. Saya tidak sanggup mengatasinya"
Xia Hui berkata terus-terang, "Ayah sudah menganggap berjudi seperti nyawa nya sendiri. Saat menjelang ajal, ayah bahkan berpesan agar barang-barang judi nya dimasukkan ke dalam peti mati nya sampai penuh"
Pesenne cak Mukidi, "Mulane rek, ojok sampek awak pena di cap penjudi ambek masyarakat, tiwas ngko nek wis matek pena dadi setan judi, gelem tah?"
*sumber: buku xxx kisah ke xx karya master Lu Sheng Yen
Selasa, 13 April 2010
KASUS DITEMPEL ROH SAKTI TINGKAT TINGGI
Saya terus berlatih
Tantrayana dengan tekun. Saya berusaha menolong sebanyak mungkin orang
berdasarkan prinsip maha welas asih yang universal.
Setelah pindah ke
Amerika Serikat, saya bahkan mengalami lebih banyak lagi peristiwa gaib yang
tak terbayangkan. Berikut ini adalah sebuah peristiwa mistik yang dialami oleh
Master Lien Ci (seorang murid saya yang telah saya angkat menjadi salah seorang
Master aliran Tantra SatyaBuddha). Namun, peristiwa ini berkaitan dengan saya
pula. Jadi, saya harus bercerita eukup panjang lebar supaya pembaca menjadi
paham.
Dibawah ini saya
lampirkan terlebih dahulu artikel yang ditulis sendiri oleh Master lien Ci:
"Pada pertengahan Agustus tahun ini, selagi saya membabarkan Dharma di
kota Houston (Texas, USA), saya sakit urethritis karena berenang. Setelah minum
obat, saya kira saya sudah sembuh sehingga berangkat ke kota Seattle untuk
menghadiri upacara ulambana (upacara menolong para arwah). 3 hari sebelum
tanggal upacara, saya terjangkit demam setinggi 105• derajat fahrenheit. Saya
kira saya cuma flu, tapi setelah minum obat flu, kondisi saya malah lebih memburuk.
Saya pargi ke rumah sakit untuk diperiksa. Kata dokter, saya sakit nephritis
akut. Tuan Ceng dan istrinya (2 saudara sedharma) yang juga ikut menghadiri
upacara ulambana di kota Houston merawat saya sepanjang hari dan mengantar saya
menginap di sebuah hotel. Pada jam 3 pagi tanggal 31 Agustus, sesosok roh yang
kuat memasuki tubuh saya. Roh ini mengubah dirinya menjadi 2 wujud Bodhisattva:
"Yao Che Cing Mu" (Vajra Buddhamartka Kolam Yao) dan Avalokitesvara
1000 Tangan 1000 Mata. Roh tingkat tinggi ini langsung memberitahu saya 6 hal:
1. Ia sedang menCari
seseorang yang murni bersih dan yang dipenuhi dengan unsur "positif"
(unsur YANG seperti dalam Im-yang). Katanya, saya lah orangnya.
2. Nyawa saya ditolong
oleh Maha Guru Lu Sheng Yen. Pada siang hari tanggal 29 Agustus, Maha Guru Lu
Sheng Yen memang mengunjungi saya dan memberi saya adisthana (pemberkatan)
selama 1 menit.
3. Ia adalah sesosok
roh tingkat tinggi, namun ia mengakui bahwa tingkat kebatinannya masih dibawah
tingkat Maha Guru Lu Sheng Yen yang tak terbayangkan di dunia roh.
4. Hargailah Dharma
Tantrayana SatyaBuddha. Berlatihlah tekun. Mahiri ilmu "pernapasan
botol" setahap demi setahap sebagai fondasi dari tahap pelatihan Tantra
Dalam.
5. Sebelum makan,
murnikan dulu makanannya, seberangkan dulu hawa binatang nya, persembahkan dulu
makanannya. Urutan penerima persembahan: pertama kepada Maha Guru, kedua kepada
Vajra Buddhamartka Kolam Yao, ketiga kepada Avalokitesvara Bodhisattva …. dan
kepada dia (roh tingkat tinggi itu).
6. Kalau saya tahu
terlalu banyak, akan banyak ada malapetaka menimpa saya.
(Kalimat ini aneh dan
mencurigakan. Harap para pembaca meneruskan membaca meskipun was-was. Sebentar
akan menjadi jelas dan menarik.) Sewaktu roh tingkat tinggi ini menempel di
tubuh saya, saya bisa menggunakan kesaktiannya untuk melakukan banyak hal,
termasuk hal hal berikut ini:
1. Saya bisa melihat
semua unsur udara, termasuk warnanya.
2. Saya bisa
akupunktur, resep obat Cina, resep obat barat, hongshui, dan segala ilmu di
dunia manusia.
3. Saya tahu persis
nomor lotteri yang akan menang dan siapa yang sedang memegang nomor lotteri
tersebut.
4. Saya dapat melihat
segala sesuatu di berbagai tempat di berbagai negara.
5. Saya tahu rintangan
di cakra hati dari manusia di seluruh dunia dan sanggup membantu membuka
rintangan tersebut. (Ada 8 saudara sedharma yang pernah berkonsultasi dengan
saya pada saat itu dimana semua jawaban yang saya berikan merupakan jawaban
yang tepat).
6. Saya sanggup
melakukan penyembuhan gaib untuk diri sendiri maupun orang lain. Tuan Ceng
sakit rhinitis (hidung) selama bertahun-tahun. Saya menyembuhkannya dalam 10
detik. Sekarang ia dapat mencium wangi cendana.
7. Saya tahu harga
semua saham dan kapan harga itu akan naik atau turun.
8. Saya tahu kehidupan
masa lampau dari semua orang. (Saya tahu bahwa saya suatu kali dalam kehidupan
lampau pernah menjadi putri dari Maha Guru Lu Sheng Yen dan istrinya). Saya
juga tahu masa yang akan datang.
Selama 3 hari 3 malam
dari jam 3 pagi di tanggal 31 Agustus sampai jam 3 tanggal 2 September, roh
tingkat tinggi itu menguasai saya secara tubuh dan pikiran. Dengan cepat, ia
membersihkan organ dalam tubuh saya, menyembuhkan penyakit yang sudah lama saya
derita, dan juga membuang hawa keserakahan, kebencian, dan kebodohan saya. Saya
mendapatkan rasa kebahagiaan terbesar, kesucian, terang, dan 6 jenis kesaktian.
Tubuh saya sepertinya telah menjelma menjadi sebuah istana megah bagi roh
tersebut. Roh itu bisa keluar masuk tubuh saya sesuka hatinya. Selama 3 hari
dibawah kontrolnya, saya tidak bisa tidur, tidak bisa beristirahat. Meskipun
saya penuh dengan energi, saya merasa apa yang terjadi sudah diluar batas dan
sudah tidak normal lagi.
Maha Guru kita sering
mengingatkan kita bahwa dalam melatih batin, segala sesuatu haruslah secara
alamiah, bahwa kita harus tidur cukup dan makan cukup. Tapi, saat itu, saya
tidak bisa tidur, tidak bisa makan daging apapun ataupun sesuatu yang digoreng.
Pada tanggal 2 September, saya kembali pergi ke Markas Tantra SatyaBuddha untuk
meminta Maha Guru memberikan pemberkatan ulang.
Setelah menerima
pemberkatan ulang dari Maha Guru sampai 5 kali (dimana Maha Guru berkomunikasi
dengan roh tingkat tinggi itu), saya baru bisa makan dan tidur nyenyak lagi
seperti normalnya. Saya mulai bisa mengontrol diri lagi. Setelah melewati ujian
ini, saya sungguh merasa bahwa orang orang yang melatih batin seringkali
diganggu (diuji) oleh dunia luar pada berbagai tingkat kebatinan yang mereka
harus lalui. Bila sesosok roh sampai menempel di tubuh anda sehingga membuat
anda sakti, anda harus tetap berplikir jernih, Jangan menjadi bingung, jangan
melekat pada apapun, jangan menjadi sombong. Anda harus mentaati peraturan
Samaya (keyakinan yang kokoh pada Maha Guru dan ajaran nya). Bila anda sampai
kehilangan keyakinan pada Guru Akar (Guru Utama) anda, maka pikiran anda bisa
dikuasai iblis. Itu berarti kegagalan.
Bila anda sudah tidak
sanggup mengontrol diri lagi dalam hal makanan, tidur, ucapan, dan tingkah laku
sehingga anda sudah tidak normal lagi, maka anda atau kerabat anda seharusnya
pergi meminta bantuan kepada Guru Akar anda.
Dalam kesempatan ini,
saya menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Maha Guru Lu Sheng Yen atas
pemberkatan beliau yang telah menyelamatkan saya dari cengkraman roh tersebut.
Saya Juga berterima kasih kepada Master Lien Xiang atas perawatan dan rasa
prihatin nya. Saya juga berterima kasih kepada semua Master, semua biksu, dan
semua rekan. sedharma yang telah merawat saya. Tak tahu bagaimana lagi cara
membalas budimu, oh Guruku, sekali lagi saya bersumpah untuk senantiasa
mengikuti Maha Guru sepanjang hidup saya dalam menolong para insan."
Misalnya, bila ada
serombongan orang di satu mobil yang ingin pergi ke sebuah tempat yang asing
bagi mereka, maka mereka harus melihat peta terlebih dahulu. Tapi, bila Master
Lien Ci ada di mobil itu, maka mereka sudah tidak perlu Iihat peta lagi. Master
Lien Ci bisa memberitahu si supir untuk belok ke kiri atau ke kanan atau
berjalan lurus. Bila ia katakan stop, maka memang itulah tempat yang mereka
ingin tuju. Semua menjadi kagum terheran-heran. Bila roh tingkat tinggi itu
meninggalkan badannya, maka rasanya seperti ada kekuatan meninggalkannya.
Tubuhnya menjadi gemetar. Kepalanya tertunduk. la pun menjadi sangat lemah.
Master Lien Ci memberitapu saya bahwa ia tak tahu apa apa tentang hongshui.
Tapi, bila roh itu sedang menempelnya, ia jadi serba tahu tentang hongshui. Cukup
beritahu dia sebuah alamat rumah, maka ia akan tahu segala sesuatunya tentang
rumah itu, tak perduli betapa jauhnya sekalipun rumah itu. la tidak perlu pergi
mengunjungi rumah itu. Dalam sekejab, Master Lien Ci sudah akan tahu segala
aspek Hongshui rumah tersebut. Informasi nya pun tepat 100%.
Semua orang akan bengong
menyaksikan kemampuannya. Master Lien Ci memberitahu saya bahwa suatu kali ia
merasa sangat letih. Roh tingkat tinggi itu menganjurkannya untuk istirahat dan
nonton film secara gaib. Roh itu bertanya, "Kau mau nonton film apa?"
Master Lien Ci menjawab, "Sebuah film koboi juga boleh." Maka, Master
Lien Ci cukup berbaring di ranjang dan menonton film tersebut (tanpa ada
pesawat televisi). la benar benar melihat layar gaib dimanafilm diputar. Warna
dan gerakan orang dalam layar gaib nya itu jelas sempurna. la bisa nonton film
apa saja yang ia mau.
Master Lien Ci
memberitahu saya bahwa dalam waktu beberapa hari itu saja, ia telah menjadi
orang yang maha tahu dan maha bisa. Ia bisa melihat hal hal yang ribuan
kilometer jauhnya. Ia bisa mendengar suara musik yang ia khayalkan. Dulu, ia
pernah belajar musik klasik. Waktu itu, bila ia ingin mendengar musik
Beethoven, maka musik Beethoven langsung terdengar. Bila ia menginginkan musik
Schubert, maka musik Schubert langsung terdengar. Ia bahkan bisa mengundang
musik langit (musik surga) bila ia mau. Ia berkata bahwa selagi ia mencuci
tangan, bahkan suara air kran yang mengalir pun berubah menjadi musik surgawi!
Ia berkata bahwa saat itu ia mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran orang
lain, kemampuan untuk mengetahui kehidupan masa lampau dan kehidupan masa
mendatang dari setiap orang, bagaikan sedang membaca buku saja.
Suatu hari, seorang
rekan sedharma nya yang menderita penyakit rhnitis (hidung) mendatanginya.
Master Lien Ci langsung tahu bahwa dalam kehidupan lampau -- rekannya itu
adalah seorang Mesir. Penyakit rhnitis nya adalah disebabkan - dalam kehidupan
lampaunya di Mesir -- sebuah gelang dipasang di hidung nya, sebuah tradisi yang
pernah dipraktekkan di jaman Mesir kuno. Master Lien Ci langsung mencabutnya. Maka,
penyakit hidung itu pun lenyap. Master Lien Ci menjadi suka banyak bicara bila
roh itu sedang menempelnya. Apa yang ia ucapkan selalu 100% tepat. Master Lien
Ci bahkan lengkap memperoleh ke 6 jenis kesaktian (mata batin, telinga batin,
membaca pikiran orang lain, mengetahui kehidupan masa lampau orang, langkah
gaib, dan pemutusan segala kebocoran energi). Master Lien Ci tidak pernah
belajar akupunktur, tapi bila roh itu sedang menempelnya, ia jadi serba tahu
tentang akupunktur. Ia tidak pernah belajar ilmu obat Cina, tapi ia jadi tahu
semua resep obat Cina. Ia bahkan tahu resep obat barat pula. Ia jadi tahu ilmu
meramal, dapat meramal nasib perorangan, nasib negara (bangsal, bahkan nasib
seluruh peradaban manusia. Ia tahu semua ilmu dunia. Master Lien Ci memberitahu
saya: Saat itu ia berpikir bahwa kecuali terhadap Maha Guru Lien Shen Lu Sheng
Yen, ia memandang remeh semua Master di aliran Tantra SatyaBuddha, bahwa dia
lah Master nomor satu. Ia maha kuasa. Ia bisa meramal masa depan. Ia punya
layar gaib di benak nya yang dapat menunjukkan semua peristiwa masa mendatang
satu demi satu. Apa yang terjadi pada Master Lien Ci tentu saja merupakan
sebuah fenomena dunia roh yang menarik, tetapi kejadian terse but juga
menguatirkan. Saya sendiri sangat waspada terhadap hal hal seperti itu, tidak
pernah lengah satu detik pun. Saya maklum bahwa roh tersebut telah menguasai
Master Uen Ci sepenuhnya. Roh itu bisa membuang hawa keserakahan (loba),
kebencian (dosa), dan kebodohan (moha) dan memurnikan tubuh dan pikiran Master
Lien Ci. Lebih hebat lagi, bahkan apa yang harus dimakan Master Lien Ci juga
dikontrol oleh roh itu. Menu makanan dan jadwal makanan sudah diatur oleh roh
itu selama 1 minggu dimuka. Lien Ci tinggal melihat daftar menu dan tanggal ia
harus makan jenis makanan nya.
Yang menguatirkan saya
adalah bahwa Lien Ci tidak tidur beristirahat selama 3 hari 3 malam berturut-turut.
Ia pun dalam keadaan sakit dan lemah. Bahkan orang normal saja bisa ambruk bila
tidak tidur selama 3 hari. Bila tidak tidur selama beberapa hari, seorang
normal bahkan bisa sampai menderita schizophrenia. Saya prihatin bahwa Lien Ci
bisa menjadi gila.
Sewaktu Lien Ci datang
mencari saya, ia sangat lemah dan tidak stabil, masih dikuasai roh itu. Sewaktu
ia bicara, mulutnya gemetar. Juga ia menjadi sangat sornbong. la berkata,
"Semua Master aliran SatyaBuddha dibawah tingkat saya. Saya minta Maha
Guru Lu Sheng Yen mengumumkan bahwa saya adalah si Maha Guru dari semua Guru.
Ini membuat saya
prihatin. Bila seorang sadhaka (orang yang melatih batin) tidak perlu berlatih,
tinggal menunggu ditempel roh, lalu langsung mendapatkan 6 jenis kesaktian,
maha sukha (kebahagiaan besar) dan penerangan, maka apa gunanya melatih diri?
Tinggal berdoa saja supaya ditempel roh sakti tingkat tinggi! Yang saya lebih
prihatin lagi adalah bahwa roh ini ingin tinggal di badan Lien Ci secara
permanen karena roh itu mulai membangun istana nya sendiri di badan Lien Ci.
Bila demikian, maka
Lien Ci cuma menjadi juru bicara nya saja atau menjadi semacam medium baginya.
Lien Ci memberitahu saya bahwa roh itu mempunyai kekuasaan penuh tentang apa
yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Sebaliknya, Lien Ci harus taat terhadap
semua yang dikatakan oleh roh tersebut. Bila, misalnya, Lien Ci ingin
mengangkat sebuah pen, maka ia tidak akan sanggup melakukannya bila tidak
diijinkan roh tersebut. Jadi, Lien Ci benar benar dikuasai sepenuhnya. Roh itu
juga semenjak awal berpesan kepadanya, "Bila kau tahu terlalu banyak, maka
kau akan kena banyak malapetaka." Saya merasa bahwa kata kata ini
merupakan suatu gertakan (ancaman) pembukaan supaya Lien Ci menjadi tunduk dan
tidak banyak membantahnya.
Tentu saja, saya sudah
tahu hal ini dari mula hingga akhirnya. Roh tingkat tinggi• itu memang adalah
salah satu roh yang pernah saya tolong dari penderitaan sehingga kemudian
membalas budi dengan cara berfungsi sebagai salah satu Dharmapala saya. Sewaktu
saya memberikan Lien Ci pemberkatan "yang pertama, roh itu kabur dari saya
dan masuk ke badan Lien Ci selagi ia sedang lemah. Roh itu telah berlatih lama
sekali dan telah mencapai tingkat yang tinggi. la lebih hebat dari kebanyakan
roh. Ia punya 6 jenis kesaktian (Sad Abhinna). Kelemahan nya adalah bahwa ia
sombong, merasa diri sebagai nomor satu. Ia ingin saya mengakui kehebatannya.
Saya selalu membiarkan segala sesuatu berjalan alamiah. Saya tidak
memperdulikannya. Kemudian, saya memberi Lien Ci pemberkatan (adisthana) kedua.
Lien Ci bisa tidur sekarang. Tapi, roh itu masih tidak mau pergi. Jadi, saya
berikan pemberkatan ke 3 dan ke 4. Roh itu sudah hampir tidak tahan lagi. Maka,
saya berikan pemberkatan ke 5 kalinya. Roh itu sekarang bertanya, "Kau mau
apa?" "Saya mau kau keluar. Kau tidak boleh menguasai murid saya
seperti itu." "Harap bentuk mudra mengusir." Saya membentuk
mudra mengusir, begitupula Lien Ci. Maka, keluarlah roh itu. Setelah itu,
barulah Master Lien Ci bisa kembali tidur normal dan makan normal. Ia sekarang
bisa tidur kapan ia mau dan makan apa yang ia mau. la tidak lagi; "sebuah
kereta yang ditarik oleh 2 kuda". Ditempel sesosok roh sakti sungguh
merupakan pengalaman yang tak terbayangkan. Tak mampu mengontrol diri sungguh
mengerikan akibatnya!
**sumber artikel: buku "Kasus2
Kesurupan dalam melatih batin", kisah ke-11
Rabu, 31 Maret 2010
MASIH ADA LANGIT DIATAS LANGIT
sumber: ebook Padmakumara 11, kisah ke 38
Saya masuk kedalam konsentrasi
meditasi.
Saya tiba di suatu tempat yang kacau balau.
Disana saya melihat seorang yang sangat aneh dengan bentuk yang sama
sekali bukan bentuk manusia di bumi.
Kepalanya seperti palem kempes.
Lehernya kurus panjang.
Ada sayap sayap di ujung tangannya.
Kakinya seperti cakar ayam...
Ia juga melihat saya.
Saya menghampirinya dan memberi salam
hormat.
Ia berkata: "Saya telah tinggal
disini selama ribuan tahun dan sudah lama melupakan namaku.
Tetapi,namamu adalah Lian Shen.
Saya tidak kenal anda.
Tempat kacau ini disebut "Daerah Misterius".
Ini adalah ujung utara."
Saya berkata: "Saya senang
berlatih diri. Dalam konsentrasi meditasi saya, saya bisa naik ke ujung
langit dan turun ke dunia akhirat. Saya bisa pergi ke empat sudut langit,
ke 33 alam dewa, ke 28 alam dewa, alam 4 suciwan. Tak ada tempat yang
tidak dapat saya kunjungi. Hari ini, saya beruntung untuk tiba di
"daerah misterius" di sebelah utara. Mohon memberi petunjuk."
"Ha Ha. Tahukah kau bahwa masih ada
dunia luar diluar ke 6 alam? Dan bahwa masih ada langit langit diluar
langit dengan 4 sudut? Dan bahwa masih ada alam alam dewa diluar ke 33
dewa, ke 28 dewa, dan alam 4 suciwan? Kau, Lian Shen, tidak lebih dari sekedar
berputar putar dibawah sinar matahari, bulan, dan bintang.
Saya pernah pergi ke tempat yang
tak dikenal, melewati alam tanpa sinar, naik ke kegelapan tanpa atap dan
kebawah ke kesunyian besar tanpa dasar. Meskipun ini adalah ujung utara,
masih ada tempat tempat yang lebih utara lagi. Masih ada dunia dunia yang
sangat jauh."
"Saya memohon bimbingan dari
anda." Saya mulai berkeringat dingin.
"Dengan sekali loncat, saya bisa
mencapai jutaan kilometer. Namun, saya masih belum melihat seluruh alam
semesta. Kau, Lian Shen, yang baru saja belajar berkonsentrasi
sudah berbicara tentang bisa tiba di alam dharma di sepuluh penjuru. Kau
harus sadar bahwa ada makhluk makhluk lain di bumi selain manusia, bahwa
masih ada langit langit diatas langit ini, bahwa alam 4 suciwan bukanlah akhir
segalanya, dan bahwa masih ada 9 Ayuta diatas 9 Ayuta. Alam ini pada
dasarnya tak ada habisnya."
"Apakah anda seorang
Buddha?"
"Saya sudah lebih dulu dari para
Buddha. Saya telah ada sebelum para Buddha ada."
Saya tertegun.
"Apakah kau mau mengikuti saya?"
"Ya,"
Saya menjawab. Ia mengangkat kedua
tangannya dan langsung menghilang. Saya tidak dapat mengikutinya.
Dalam sedetik, ia muncul
lagi: "Saya telah pergi ke empat sudut langit."
Saya penuh dengan kekaguman.
"Lian Shen, saya sudah tahu sekarang
bahwa kau adalah inkarnasi dari seorang Padmakumara di alam Sukhawati yang
merupakan tanah suci terbaik diantara jutaan tanah suci. Padmakumara Putih
terlahir di dunia manusia dimana ia menyelamatkan manusia dari samsara.
Tetapi alam manusia tak lebih dari sebutir pasir. Penyelamatan mu akan
manusia tak lebih dari sebutir peluru yang ditembakkan ke bukit pasir.
Jasamu tak lebih besar dari itu. Tidak lebih baik dari permainan
ku."
"Apakah permainan anda?" Saya
bertanya ingin tahu.
Saya melihatnya memindahkan gunung gunung
ke satu tempat, lalu memindahkan lautan ke tempat dimana gunung gunung itu
tadinya berdiri. Ia memindah-mindahkan nya beberapa kali.
"Apa ini?"
"Memindahkan gunung dan membalikkan
lautan. Ha, Ha! Katanya.
"Kau, Lian Shen, pergi ke alam
manusia dan menembakkan sebuah peluru pasir ke bukit pasir. Tapi, saya
bisa memindahkan gunung dan lautan. Inilah permainan saya."
Pada saat itu saya
berpikir: "Oh, ini adalah contoh bahwa selalu saja ada orang yang
lebih hebat dari diri kita dan bahwa ada langit diatas langit. Saya dulu
berpikir bahwa sungguh hebat bisa bepergian dengan bebas ke alam dharma di
sepuluh penjuru. Tapi saya tidak menyadari bahwa apa yang saya lakukan tak
lebih dari sekedar bermain pasir dan batu. Tadinya saya mengira saya sudah begitu
maju dalam pelatihan diri saya. Ternyata, kemajuan saya cuma beberapa meter
saja."
Ia memberitahukan
saya: "Berpikir tanpa pikiran pikiran buruk dapat membuat seseorang
abadi dan tanpa diri. Ingatlah untuk berpikir tanpa pikiran
jahat."
Sebuah syair dari Han Shan Zi
berbunyi: Duduk di sebuah perahu cepat dengan tiga sayap. Dengan
mahir menunggangi seekor kuda balap.Orang tidak dapat mencapai
rumahku. Suatu tempat paling tenang dan jauh. Di dalam gua dalam
diantara puncak puncak gunung tinggi. Badai geledek berlangsung sepanjang
hari. Tak ada yang asli Confusius. Tak ada yang dapat mencapai.
Selama 3 tahun berlatih konsentrasi
meditasi di loteng Ling Xian, saya bertemu dengan makhluk tak dikenal ini
hanya sekali.
Ia mempunyai kepala yang mirip palem
kempes.
Lehernya kurus panjang.
Ada sayap di ujung tangan tangannya.
Kakinya seperti cakar ayam.
Tak ada yang mengetahui namanya.
Ia mengenal saya, tapi saya tidak
mengenalnya.
Saya telah bertanya kepada berbagai
Buddha.
Mereka semua tak mengenalnya.
Saya bertanya kepada Sakyamuni.
Ia juga tidak tahu.
Ini menunjukkan bahwa masih ada langit
langit diatas langit ini.
PERSEMBAHAN TULUS SEORANG MURID
Rabu, 03 Maret 2010
Pelukis Porno dan Lukisannya
Kabarnya saat saya sedang dalam tugas konsultasi menjawab pertanyaan para umat, ia pernah mencoba mengunjungi saya. Saya juga sebenarnya ingin berkesempatan bertemu dengan nya. Sayang belum ada kesempatan.
Pada suatu hari, ada satu famili datang berkonsultasi kepada saya. Mereka menunjukkan foto seorang pria, mengharapkan saya menolongnya. Kata mereka, nama pria itu adalah Jao Wei.
Saya terkejut, “Apakah Jao Wei si pelukis?"
"Benar."
"Pelukis Jao Wei yang tinggal di Perancis?"
"Benar."
Pria di foto sangat berbeda dengan Jao Wei yang saya bayangkan. Di foto, Jao Wei terlihat lesu dengan tubuh seperti mayat hidup, kedua mata layu, wajah tidak berdaging.
"Sakit apa dia?"
"Tidak pasti. Ada banyak dugaan. Penyakit Jao Wei aneh sekali. la tiba-tiba merasa seluruh tubuh tidak bertenaga. Tapi, setelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa dengan menggunakan berbagai cara, ternyata tidak ditemukan penyebabnya."
Saya meminta data "Pa-Ce" (tahun, bulan, tanggal, dan jam kelahiran) Jao Wei, lalu bermeditasi menghadap foto nya. Saya segera melihat dua bocah berbaju hijau, yang memegang panji-panji pemanggil roh, sedang terbang. Saya juga melihat beberapa biksu sedang berkomat-kamit membaca kitab suci diikuti serombongan orang. Tampaknya seperti upacara pemakaman besar.
Saya menggelengkan kepala, "Tidak ada harapan hidup. "
Mereka sangat sedih mendengarnya. Ayah Jao Wei berkata, "Jao Wei adalah pemuda yang pintar,
berbakat, dan tampan. Masa depan nya sangat cerah. la adalah putra tunggal saya. Bila ia meninggal, apa lagi harapan hidup saya?"
Saya bertanya, "Apa kata dokter?"
"Umurnya sudah tak lama lagi."
"Saya telah lama mendengar nama besar Jao Wei sebagai pelukis, meski kami belum pernah bertemu muka. Saya mengagumi bakat nya dan pernah mengunjungi pameran lukisan nya. Saya pun menyayangkan kenaasan nya."
Ayah Jao Wei berkata, "Apalagi Master Lu mengenal Jao Wei. Cobalah menolongnya."
Saya diam sejenak, "Saya akan coba membuat tubuh pengganti untuknya." Saya menggunting kertas, membuat kertas itu berwujud manusia. Lalu, saya "isi" manusia kertas itu. Saya menyuruh famili Jao Wei membawa pulang manusia kertas itu, lalu pada hari "Ju Re" (hari membasmi), membakar kertas itu bersama dengan Kim Coa (kertas sembahyang) di pintu belakang rumah. Saya kemudian akan menyelidiki apa akibatnya. Ternyata, setelah mereka lakukan, saya temukan bahwa ada 2 "wanita cantik” yang telanjang bulat, memikat, dan bergaya menggiurkan mengikuti manusia kertas itu berjalan sampai di pintu belakang. Lalu, mereka juga ikut terbakar bersama manusia kertas, berubah menjadi asap. Saya tidak tahu apa arti penglihatan saya itu. Yang pasti, Jao Wei pernah bersalah kepada 2 roh wanita itu.
Sesudah manusia kertas itu dibakar, keluarga Jao Wei melaporkan bahwa kondisi Jao Wei agak membaik, sudah bisa makan nasi semangkok. Tapi, 2 hari kemudian, tubuh nya kembali tak bertenaga dan harus berbaring seperti semula. Famili Jao Wei datang lagi meminta bantuan saya. Saya menggunting lagi sebuah manusia kertas dan menggunakan ilmu tubuh pengganti pada kertas itu. Jao Wei kembali sembuh selama 2 hari. Saya membuat manusia kertas lagi. Jao Wei sembuh lagi selama 2 hari saja, lalu berbaring lagi seperti mayat hidup.
Yang aneh adalah setiap kali menggunakan ilmu tubuh pengganti ini, pasti akan muncul dua "wanita cantik" yang telanjang bulat. Setiap wanita cantik itu berbeda rupa, bukan orang yang itu-itu terus. Mengapa wanita-wanita cantik dan telanjang bulat itu menganggu Jao Wei?
Saya memberitahu ayah Jao Wei, “Ada banyak sekali wanita cantik yang telanjang bulat mengelilingi Jao Wei."
Ayah Jao Wei berkata, "Saya sangat tahu sifat Jao Wei. Meski ia seorang seniman, ia hanya punya satu pacar selama bertahun-tahun. la bukan play-boy, masih punya prinsip hidup. Tidak mungkin bisa ada begitu banyak wanita cantik."
Akhirnya, adik perempuan Jao Wei yang ternyata mengetahui masalah ini. Menurutnya, Jao Wei melukis ratusan wanita cantik yang telanjang bulat. Semua lukisan itu pernah dipamerkan dalam sebuah pameran internasional, menimbulkan kegemparan.
Lukisan wanita telanjang dari Jao Wei pernah menimbulkan kontroversi besar sebab semuanya sangat porno, memperlihatkan tiga titik terlarang dan pose yang merangsang. Apakah ini seni ataukah porno?
Mereka yang menyebutnya porno ber-argumentasi bahwa di-ekspose-nya bagian-bagian terlarang dan pose yang merangsang nafsu bagaikan menggunakan kipas menyalakan api birahi, akan merusak moralitas masyarakat, merupakan pornografi vulgar berkedok "artistik" dan "kebebasan seni".
Tapi, Jao Wei ber-argumentasi: Gambar telanjang dari dulu sudah ada. Pose apapun adalah sekedar untuk menunjukkan keindahan tubuh. Ekspresi wajah penting untuk menunjukkan sifat manusia. Telanjang sesungguhnya alami, tidak perlu malu. Seni tidak bisa hanya "rasio", "moralitas", dan "tradisi yang kaku". Bila ada orang yang keberatan tentang pose telanjang, itu karena wawasan nya sempit. la memilih untuk berwawasan terbuka dan terus-terang.
Kedua argumen tampil di suratkabar, saling tidak mau mengalah, saling memainkan lagu nya masing-masing.
Setelah saya tahu bahwa Jao Wei telah melukis banyak wanita telanjang, saya diantar keluarga Jao Wei melihat ruang lukis Jao Wei di bawah tanah. Begitu saya melihat lukisan-Iukisan disitu, saya terperanjat, "Wanita-wanita cantik ini adalah yang saya lihat dalam meditasi saya." Ada yang blonde. Ada yang berkulit coklat. Ada yang berambut pirang. Semuanya wanita cantik yang telanjang bulat. Saya lebih terkejut lagi setelah melihat dengan mata dewa saya. Lukisan-Iukisan itu semuanya hidup. Wanita -wanita cantik itu tinggal di paviliun istana bertingkat dengan taman yang indah.
Ini seperti kisah Raja Xia Cie dan Yin Chou di jaman Tiongkok kuno. Mereka membangun istana yang sangat mewah untuk pelesir. Tiga ribu wanita cantik diambil paksa dari rakyat dan dikumpulkan di taman istana untuk pelesir dengan Raja Yin. Kolam diisi dengan arak. Makanan daging ditaruh di atas pohon. Semua wanita disana telanjang bulat, bersenda-gurau, berkejar-kejaran diantara kolam arak dan hutan daging. Lagu porno dikumandang-kan, mengiringi tarian yang sangat merangsang. Raja Yin itu tak lain adalah Jao Wei. Dengan mata dewa, saya melihat Jao Wei dan beberapa wanita cantik sedang bersenda-gurau dan berpesta.
Saya berkata tegas, "Bakar semua lukisan telanjang ini."
Keluarga nya keberatan, "Lukisan-Iukisan ini sangat tinggi harganya dan sangat disukai Jao Wei."
"Mana lebih penting, nyawa atau lukisan?"
Keluarga nya berkata, "Nyawa lebih penting."
"Kalau begitu, bakar."
Begitu semua lukisan itu dibakar, terjadi kegaiban. Jao Wei jadi sembuh, seolah-olah beban berat nya telah disingkirkan, seolah-olah pohon layu bersemi kembali, seolah-olah arang yang padam membara kembali. Jao Wei bisa makan dan minum lagi, bisa bang kit berdiri. Tenag.a nya pulih. Dalam waktu 3 bulan, Jao Wei telah sembuh total.
Saya berdialog dengan Jao Wei.
“ Apa perasaan mu selagi melukis wanita telanjang? "
"Senang tapi tidak terangsang."
"Yakin?"
Jao Wei hanya tertawa, tidak menjawab.
Saya berkata, "Lukisan-Iukisanmu membangkitkan birahi manusia, orang lain maupun diri sendiri, merupakan penyebab orang terjatuh ke alam sengsara. Sejak jaman dulu, lukisan telanjang memang sudah ada. Tubuh telanjang yang bersikap anggun dan sekedar menunjukkan lengkung tubuh yang indah memang merupakan bahan lukisan yang baik dan tidak akan kontroversil. Tetapi, bila terutama sekali memberi penekanan pada rangsangan birahi sehingga membuat hati masyarakat terbangkitkan nafsu birahi nya, maka akan merupakan karma buruk."
Saya bercerita kepada Jao Wei. Di jaman dulu, ada seorang yang bernama Li Bo Shi. la suka melukis kuda. Lukisan kuda nya sangat terkenal. Li Bo Shi selalu memikirkan kuda, baik pagi, siang, malam, boleh dikata setiap detik.
Pada suatu hari, Li Bo Shi tidur siang. Kebetulan, sahabat nya, "Dong Xiu Zan Shi", datang menjenguknya. Sahabatnya melihat Li Bo Shi, saat tidur nyenyak, sebentar berubah menjadi kuda, sebentar kemudian berubah lagi menjadi manusia. Dong Xiu Zan Shi menasihati Li Bo Shi untuk waspada. Kalau terus-menerus memikirkan kuda, maka Li Bo Shi akan "reinkarnasi menjadi kuda".
**Sumber artikel: buku Konsultan Dunia Roh2, kisah ke-3
Mister "Im-Yang" Berjualan Es di Dua Alam
Berkelana ke dunia roh merupakan hal yang biasa bagi saya sebagai hasil berlatih Tantrayana.
Secara fisik dan gaya bicara, saya tidak unik. Namun, kemampuan roh saya berkelana tanpa batas ruang dan waktu adakalanya bahkan membuat diri saya sendiri keheranan.
Adakalanya terjadi saat saya memperhatikan angin yang bergerak menerpa pohon.