Minggu, 31 Mei 2020

HUKUMAN PELANGGARAN SEXUAL -- USUS YANG TERPOTONG

(dikutip artikel ke-8 buku Living this Moment in Illumination)

Setelah saya menyelesaikan bab " Kisah Seorang Seniman ", saya teringat akan cerita seorang seniman lainnya, namanya Tien Ning.
Dia seorang yang tampan, anggun dan menarik. Suatu hari Tien Ning mengunjungi saya untuk diramalkan. Saya berkata padanya, " Anda terlihat cukup baik."
Tien Ning gembira mendengarnya. Menurut pengamatan saya, latar belakang Tien Ning cukup baik. Dia lahir di Kota Lien-pao di propinci Henan. Menurut sejarah, ditempat ini merupakan letak dari Gunung Chung-ku, dimana Kaisar Kuning mengadakan pengorbanan untuk para ratusan dewa.
Tien Ning mendapat keuntungan dari lingkungan tempat kelaahirannya dan kehidupan lampaunya berasal dari kelas dewa. Apakah kelas dewa itu ? ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan lampaunya dia adalah seorang dewa dan sekarang dia adalah reinkarnasi dari dewa tersebut.
Dewa ini bernama " Dewa Yuan-chao" dan merupakan salah satu dewa yang mengatur gunung, sungai dan bumi. Dia sering terbang ke angkasa, mengelilingi dunia dan menikmati pemandangan indah. Pada saat dia terbang, dia memancarkan sinar terang. Dewa ini berkedudukan di awan berair dan daerah itu dinamakan Yuan pu, tempat itu merupakan taman dewa dan diatur oleh dewa ini.
Saya memberitahu Tien Ning tentang hal ini, dan dia merasa saya sedang menceritakan dongeng. Dia hanya tersenyum pada saya saat mendengar cerita saya.
Memang terdengar seperti dongeng. Sebenarnya tidak masalah ia bersedia percaya atau tidak. Dengan senyuman, tidak peduli akan pendapat orang lain.
" Bagaimanapun Tien Ning percaya atau tidak dengan perkataan saya, dia memutuskan untuk menambah dua kata dibawah namanya, Tien Ning, pada saat ia mencetak kartu namanya, dua kata itu adalah Yuan chao."
Dia memilih Yuan chao sebagai nama kehormatan. Dari sudut pandang saya, mengapa Tien Ning dapat menjadi seorang seniman mungkin disebabkan kecintaannya pada keindahan alam .. gunung-gunung yang kehijauan, sungai yang berwarna putih keperakan dan sinar-sinar dilangit.
Setelah beberapa saat, saya berpapasan dengan Tien Ning, saya terkejut karena raut wajahnya menjadi suram.
Saya bertanya, " Apakah anda sakit ?"
" Tidak "
" Apakah telah terjadi sesuatu yang buruk ?"
" Tidak."
" Anda telah kehilangan energi inti! " kata saya dengan jujur.
" Tien Ning hanya mengangkat bahunya sambil menggerakkan tangannya. Sepertinya dia tidak peduli sedikitpun. Saya cukup prihatin mengenai teman seniman saya ini, dan bertanya, " Apakah anda bersedia saya ramal ?"
" Tidak perlu."
Saya mengingatkan Tien Ning, " Anda harus berhati-hati, karena energi inti anda telah habis anda terlihat akan mendapatkan musibah."
Tien Ning berkata, " Terima kasih atas perhatiannya. Saya baik-baik saja dan semuanya berjalan dengan baik."
Pada kenyataanya, walaupun Tien Ning tidak berkata apa-apa, saya telah mengamati bahwa ada yang tidak beres.
Sebelumnya, kepalanya diselimuti dengan lapisan sinar putih, tetapi sinar putih itu sekarang telah hilang. Saya sangat kuatir, karena bukannya sinar putih, tetapi kepalanya diselimuti dengan kabut pembawa sial. Kabut pembawa sial ini secara perlahan-lahan menyelimuti seluruh tubuhnya. Jika seluruh tubuhnya diselimuti kabut pembawa sial ini, maka ia akan mendapat malapetaka.
Saya bertemu dengan teman baik Tien Ning dan bertanya padanya. " Bagaimana kabar Tien Ning sekarang ?"
" Dia baik-baik saja !"
" Seberapa baik keadaannya ?"
" Dia menikmati keberuntungan dengan seorang wanita."
Teman baik Tien Ning menceritakan kisahnya kepada saya. Pada suatu malam Tien Ning naik kereta terakhir dan di dalam kompartemen itu hanya terdapat dia dan seorang wanita. Tanpa disengaja, wanita itu duduk berhadapan dengannya dan mata mereka saling berpandangan.
Tien Ning senang pada wanita itu, karena wanita itu adalah wanita tercantik diantara semua wanita cantik. Dia tidak hanya cantik tetapi juga molek. Dia tidak memakai kosmetik, tetaapi dia sangat menarik. Dia memakai busana yang sederhana dan polos, serta sopan. Bukannya menghindari tatapan Tien Ning bahkan wanita itu terus menatapnya dengan pandangan menggoda.
Tien Ning bertanya, " Apakah anda sendirian ?"
" Tentu, apakah anda melihat ada orang lain disini ?" jawab wanita itu sambil tersenyum.
Tien Ning tertawa, karena pertanyaannya memang tolol.
" Dimanakah suami anda ?"
" Suamiku baru saja meninggal !"
Wah ! Baru menjadi janda !
Ekspresi wanita ini terkesan diantara tersenyum dan tidak tersenyum. Pada saat wanita itu memandang Tien Ning, hati Tien Ning berdebar-debar.
Rambutnya indah dan halus, bibirnya kecil bak buah ceri, giginya putih seputih kerang, kulitnya begitu lembut.
Dia berpakaian hitam, yang menonjolkan kulitnya yang indah dan tubuhnya yang lemah gemulai.
Percakapan antara mereka sangat menyenangkan. Dia menyatakan bahwa suaminya telah meninggal dan dia perlu mendapat penghasilan. Tien Ning mengajukan usul untuk memakai dia sebagai model.
Wanita itu berkata," Seorang model harus memiliki tubuh yang indah. Apakah saya memenuhi syarat ?"
Tien Ning berkata," Bentuk tubuh anda sangat luar biasa."
" Benarkah ?" matanya bersinar-sinar.
Tien Ning sangat gembira dan berkata, " Mari kita lihat! Saya akan segera tahu setelah saya menyentuhmu."
Tidak terduga, bukannya menghindari, wanita mendekatkan tubuhnya dan duduk dipangkuan Tien Ning. Pada saat itu, dengan adanya tubuh yang lembut dilengannya, seluruh pikiran Tien Ning terperangkap dan tangannya menjadi sibuk. Akhirnya mulutnya juga menjadi sibuk.
Kereta berhenti.
Dua orang turun dari kereta, dan di kegelapan malam mereka bersama-sama menuju hotel.
Walaupun wanita itu baru menjadi janda, dia penuh dengan gairah. Selama dia masih bergairah, dia harus membiarkan api gairah tersebut terbakar habis, sehingga dia benar-benar terpuaskan sepenuhnya seolah-olah dunia milik sendiri.
Saya benar-benar mencemaskan keadaan Tien Ning. Dalam diri Tien Ning terdapat "innate energy" yang berasal dari kehidupan sebelumnya. Dia punya bakat untuk menjadi pelatih diri. Saya berencana untuk mengajarkan dan mengubahnya ke jalur pelatihan diri dan saya mengajarkan padanya tentang ..." Semua karma buruk yang telah kami perbuat sebelumnya, atas dorongan keserakahan, kebencian dan kebodohan, yang dilakukan melalui jasmani, ucapan dan pikiran. Kini kami menyatakan menyesal sedalam-dalamnya dan bertekad tidak akan mengulanginya lagi."
Pencapaian dalam pelatihan diri adalah untuk mencapai sinar murni dan penurunan dharma dari para Bodhisattva, agar dapat melenyapkan dan memurnikan karma buruk dari masa lampau secara keseluruhan, dan memperoleh reinkarnasi yang lebih baik.
Mulai saat ini dan seterusnya, kita tidak boleh lagi membuat karma buruk.
Saya bahkan berencana untuk membujuk Tien Ning meninggalkan keduniawian, karena dia mempunyai jalinan karma untuk menjadi bhiksu.
Saya berpikir, sangatlah bagus bagi Tien Ning jika ia dapat menjadi bhiksu. " Dengan potongan pertama, bersumpah memotong semua kejahatan. Dengan potong kedua, bersumpah melatih kebajikan. Dengan potongan ketiga, bersumpah menyelamatkan semua makhluk hidup." Mulai saat ini dan seterusnya, menyadari pencapaian yang sempurna dan memperoleh penerangan. Bersumpah untuk tidak habis-habisnya melindungi dharma Buddha sepanjang siklus kehidupan yang tak terbatas, menggunakan empat pikiran bodhi dan melatih jalur keBodhisattvaan. ( metta, karuna, mudita, upeksa ).
Sekarang saya bangun dari mimpi saya dan merasa sedih. Apa gunanya berpikir terlalu panjang dalam meditasi di malam yang panjang ?
Tien Ning telah terpolusi! Dia terperangkap dalam kenikmatan jasmaniah.
Saya dapat melihat ...
Ada hantu yang muncul disela-sela kabut pembawa sial yang meyelimuti Tien Ning. Hantu itu memakai kaos merah dan pendek, tanpa alas kaki dan menggengam pisau jagal. Dengan geram, ia berlari mengelilingi Tien Ning dan berteriak padanya, " Saya ingin mengeluarkan ususmu! Saya ingin mengeluarkan ususmu!"
Kabut pembawa sial itu perlahan-lahan membungkus dan menyelimuti seluruh tubuh Tien Ning.
Saya bertanya pada hantu itu, " Siapakah anda ?"
" Seorang penjagal! " ( Bukti kemudian menunjukkan bahwa dia adalah manager dari rumah pejagalan)
" Apa yang anda lakukan ?"
" Membunuh pemuda ini! "
"Mengapa ?"
" Dia sedang menjalin hubungan cinta dengan istri saya dan saya ingin dia membayarnya!"
Mendengar ini, saya menjadi semakin takut dan mengkhawatirkan keadaan Tien Ning. Suami dari wanita itu ternyata tidak hanya tersinggung. Janganlah berpikir tidaklah masalah menjalin hubungan dengan janda yang telah ditinggal suaminya. Pada kenyataannya, dia telah menjadi hantu marah, yang menjaga istrinya dan berniat mencelakai Tien Ning.
Saya berharap untuk menolong Tien Ning.
Saya membentuk mudra "waktu" dengan tangan kiri dan mudra "perintah" dengan tangan kanan. Saya melafal mantra " Within the circle of heaven,spanning all earth. By order of nine chapters of the decree. Devine officials take my command. Quickly descend and show thy presence"
Kemudian seorang Dewa turun dari langit dan Beliau merupakan petugas yang sedang menjalankan tugas rutinnya.
Petugas yang berjaga itu bertanya, " Saya datang meberi hormat dan sepenuhnya melaksanakan perintah. Adakah yang dapat Saya lakukan untuk Anda ?"
Saya menjawab," Saya prihatin dengan Tien Ning! "
Petugas itu berkata," Benar-benar sayang!"
Penurunan moralitas di dunia dari hari ke hari semakin parah. Moralitas berubah, pemuasan jasmaniah menjadi lebih parah dan masyarakat semakin tenggelam makin dalam tanpa mempunyai kemampuan untuk mengontrol diri sendiri. Pada saat gagasan terbangkitkan dari pikiran, walaupun pikiran itu tersembunyi dan tidak dapat diketahui oleh orang lain, para Dewa telah mengetahuinya. Sekarang apa yang akan terjadi pada Tien NIng telah diketahui oleh langit dan dia telah kehilangan registrasi jabatannya. Hal ini sangat menyedihkan karena dia tidak dapat diselamatkan!"
Saya menanyakan, " Karena dia telah dicabut dari jabatannya, apakah itu berarti dia akan baik-baik saja ? "
Petugas itu menjawab, " Semula Tien Ning termasuk golongan dewa. Tetapi dia menggunakan tipu muslihat untuk merayu dan mengambil kesempatan untuk berhubungan seks dengannya. Dia patut mendapatkan limabelas hukuman. Disamping gelarnya sebagai dewa dihapus, jiwanya juga ditakdirkan untuk reinkarnasi. Pada waktu meninggal, dia akan terlahir d ialam neraka dan alam penjagalan. Pada saat reinkarnasi, dia akan terlahir sebagai binatang. Dan pada saat terlahir lagi akan menjadi binatang air."
" Ini sungguh mengerikan. Apakah ada kesempatan lain baginya ?"
Petugas itu menjawab, " Tien Ning harus menyadari kesalahannya dan segera bertobat. Dia harus berlatih kebajikan setiap hari. Dia harus mengakui dosanya kepada petugas pencatat umur, petugas bintang, petugas matahari dan bulan, dewa gunung dan sungai, dewa sumur, mata air, rumah dan jalan".
" Mengapa dia harus melakukan pengakuan begitu banyak ?"
Petugas itu menjawab, " Walaupun dia termasuk dalam kelas dewa, dia tidak menyadari batasan akan hubungan seks. Pembawaan lahiriahnya yang bijak tidak tampak tetapi sisi buruk dari dirinya terus berkembang, dia telah tersesat dan tenggelam makin dalam dan dalam lagi dalam lautan penderitaan. Dengan melakukan hubungan seks di tempat terbuka, dia telah melakukan pelanggaran pada tiga sinar alam, matahari, bulan dan bintang serta tidak menghormati dewa gunung dan sungai!"
Saya sangat terkejut ketika mendengar hal ini!"
" Jika Tien Ning tidak mengakui kesalahannya, apakah yang akan terjadi padanya ?"
" Ususnya akan terpotong menjadi potongan-potongan."
Setelah berkata demikian, petugas yang sedang bertugas itu lalu terbang seperti angin.
Karena masalah ini mendesak, saya sangat gelisah dan segera mencari Tien Ning. Saya memberitahukan segalanya pada Tien NIng.
Tien Ning tidak terpengaruh dan perilakunya tidak berubah.
Dia berkata, " Memang benar bekas suaminya adalah seorang pejagal. Kalau demikian kenapa !"
Tien Ning melanjutkan, " Selama saya dapat bersama wanita ini, saya hanya suka bebek mandarin dan tidak peduli dengan keabadian. Ini merupakan kenikmatan paling utama dalam dunia fana. Saya tidak perduli terhadap matahari, bulan, gunung, sungai dan lautan ..."
Saya menasehati Tien Ning, " Bencana dan berkat tidak muncul begitu saja, tetapi disebabkan karena manusia itu sendiri. Seorang suciwan tidak mempunyai hasrat seksual dan sifat asexuality ini yang benar dan mendapat kebahagian terutama. Dengan kebahagian ini, suciwan menjadi bebas dan terbebas dari pengekangan, baik dari orang lain maupun diri sendiri."
" Saya tidak mengerti perkataan anda. Saya bukanlah orang suci."
" Segeralah bertobat."
" Saya tidak mempunyai dendam dan penyesalan!"
" Usus anda akan terpotong."
" Saya lebih baik menjadi hantu daripada melepaskaan kenikmatan jasmaniah!"
"Tien Ning tidak mau mendengarkan perkataan saya.
Saya mengirimnya surat yang berisi :
" Persetubuhan pada awalnya adalah kosong, dan kenikmatannya juga kosong. Kegemaran terhadap kenikmatan ini sebenarnya seolah-olah seseorang memperoleh sesuatu yang nyata tetapi kenyataannya adalah kekosongan. Mengapa kita dapat terluka oleh hasrat seksual ? ini hanya disebabkan karena kita mengejar kenikmatan sesaat. Jika kita ingin tahu apakah kenikmatan itu, sebenarnya itu tidak ada. Kenikmatan persetubuhan itu tidak ada sebelum dan sesudah seks. Semuanya yang ada setelah seks adalah kekosongan dan ilusi dan tidak ada yang tersisa untuk dimiliki"
" Moralitas antara pria dan wanita harus dijunjung tinggi. Alasan kenapa manusia berbeda dari binatang karena manusia mempunyai moralitas. Jika seseorang menjadi rusak moralnya dan melakukan hubungan seks bebas, hal ini berarti seperti tindakan binatang dengan tubuh manusia. Walaupun dia adalah seorang manusia, tetapi sebenarnya dia lebih buruk dari binatang buas."
" Meskipun demikian, semua mahkluk hidup bereproduksi karena adanya hasrat seksual. Oleh karena itu setiap makhluk hidup terwarisi secara seksual, dan harus menjaga agar tidak terjebak dalam perangkap persetubuhan sehingga tidak mampu melepaskan diri darinya. Seseorang harus melatih perenungan akan ketidakmurnian, perenungan akan tengkorak, dan perenungan kegembiraan dari kekosongan, sehingga dapat memusnahkan pemikiran akan gairah seksual, dan membangkitkan pemikiran benar akan kemurnian."
Saya mengirim surat ini dan tidak mendengar kabar darinya. Tidak ada balasan satu katapun darinya. Tien Ning sudah tidak ada harapan!
Beberapa orang berpikir, " Dijaman sekarang, nasehat Sheng yen Lu agar tidak melakukan perzinahan merupakan hal yang sudah usang. Ini adalah era kebebasan, pria dan wanita sudah bebas. Di jaman cinta bebas ini, orang boleh melakukan apapun yang mereka suka."
Pada umumnya mereka beralasan " Asalkan dia menginginkannya, mengapa dia tidak boleh melakukan untuk memenuhi keinginan itu ? "
Masyarakat secara umum menganggap, " Kami tidak peduli terhadap cinta sejati, selama kita bisa saling menikmati!"
Sudah menjadi kenyataan bahwa dunia ini terobsesi dengan seks dan industri seks berkembang dengan pesat. Masyarakat tidak lagi waspada terhadap bahaya dari persetubuhan. Mereka tidak lagi menyadari akan godaaan sensualitas serta bencana yang dapat disebabkannya.
Saya seorang pelatih diri yang telah menyaksikan era baru ini. Saya, adalah seorang yang dapat memikul kesendirian, yang duduk di depan meja tulis dan masuk dalam meditasi mendalam. Karena kemampuan berkomunikasi psychic, saya mengetahui sepuluh alam dharma, dan saya benar-benar menyadari akan bencana yang ditimbulkan karena hasrat seksual. Saya benar-benar prihatin pada masyarakat umum!
Namun, saat menyebarluaskan pelaksanaan lima sila yang berkenaan dengan tidak melakukan perzinahan, saya mencapai kesadaran yang mendalam bahwa saya sendiri telah dibawa ke dalam beberapa kasus skandal oleh pihak lain, yang sangat rumit bagi saya untuk membela diri saya.
Saya sangat menentang perzinahan, karena bagi pelatih diri yang terlibat dalam perzinahan, pria atau wanita itu jangan pernah berharap dapat mencapai apapun.
Dalam Leng-yen Sutra ( Sutra Surangama ) disebutkan, " Adalah seperti berusaha memasak butir padi menjadi nasi diatas pasir."
Jika masing-masing orang merenungi kiasan ini, maka akan memperoleh pemahaman.
Saya berkomunikasi secara fisik dengan sepuluh alam dharma, dan saya mengerti bahwa hasrat seksual sangat erat hubungannya dengan bencana dan berkat dari makhluk hidup. Pelatih diri tidak hanya harus menjunjung lima sila, tetapi umat awam juga harus menjunjung sila berkenaan dengan hasrat seksual. Tidaklah reaalitis bila hanya umat buddhis yang harus memegang sila sedangkan lainnya tidak, karena tidak seorangpun terlepas dari hukum sebab-akibat. Saya dapat memberitahu bahwa masalah hasrat seksual berkenaan dengan berkat dan kemakmuran dari makhluk hidup dan tidak seorangpun dapat lolos dari hukum tanpa kecuali.
Sungguh menyedihkan bahwa, masyarakat umum merasa dirinya modern, dan berpikir ajaran saya dalam melenyapkan perzinahan terlalu berlebihan, terlalu konservatif, terlalu berhati-hati dan terlalu feodal, kurang berani dan teguh.
Saya sangat menyadari bahwa ternyata umat awam telah kehilangan rasionalitasnya dan mereka hanya mengejar kenikmatan dan hiburan. Mereka menempatkan kenikmatan seks sebagai prioritas teratas dan prinsip-prinsip seperti moralitas telah lama dilupakan. Saya telah menyaksikan kejadian bahwa ayah melakukan hubungan seksual dengan anaknya, saudara laki dan perempuan saling berhubungan seksual, manusia berhubungan seks dengan anjing dan orang dewasa memperkosa anak kecil.
Saya tidak dapat berdiam diri melihat penurunan kualitas dari makhluk hidup dan hilangnya ajaran-ajaran yang suci dan mendalam. Sebagai seorang pelatih diri yang dapat berkomunikasi secara psikis dan sebagai orang yang beribadah dalam dunia Buddhis, saya harus menulis buku seperti Living this Moment in Purity dan Living this Moment in Illumination. Saya telah mencapai penerangan dan saya juga merupakan orang yang penuh pengertian. Saya ingin menulis bencana yang diakibatkan karena perzinahan. Jaman sekarang, dengan kecendrungan trend masyarakat yang menempatkan seks sebagai prioritas utama, maka diperlukan keberanian yang lebih bagi seseorang untuk menulis dan menerbitkan buku-buku seperti ini.
Jika seseorang benar-benar melihat lebih dalam terhadap kenikmatan dan hiburan seks, itu hanyalah berlangsung sesaat sedangkan akibat dan efeknya adalah penuh dengan penderitaan, kekosongan dan ketidak-kekalan.
Masyarakat hanya mengenggam kenikmatan sementara, tidak menyadari akan kesedihan yang tak terhingga.
Menikmati seks tanpa batasan akan menimbulkan banyak masalah, seperti penyakit , usia cepat lanjut dan umur pendek. Seseorang akan kehilangan status, reputasi akan hancur, keberuntungan akan hilang dan akan memperoleh musuh.
Dari sudut pandang sebab dan kondisi, serta sebab dan akibat, orang yang melakukan pelanggaran perzinahan tidak akan terlahir lagi sebagai manusia dan akan mengalami penurunan tingkat menjadi binatang.
Hasrat seksual seseorang memang merupakan sumber utama dari bencana!
Saya telah menjelaskannya dengan sangat jelas. Bagaimana mungkin orang tidak memahaminya
Dengan dasar sila tidak berzinah yang harus dijunjung tinggi umat buddhis, maka dapat dibagi menjadi dua aspek; psikologi dan fisik. Dari sudut aspek fisik, latihan harus dilakukan berdasarkan ajaran Esoterik Buddhis.
Kita tahu bahwa seseorang mungkin dilahirkan sebagai seorang suciwan, tetapi sangat sedikit orang yang dapat terlahir sebagai seorang suciwan. Pada umumnya manusia merupakan makhluk biasa. Mengapa orang menuruti kehendak melakukan persetubuhan ? Karena akar dari hasrat seksual telah tertanam di dalam tubuh fisik setiap orang. Manusia terlahir dari cairan sperma ayahnya dan darah menstruasi ibunya sehingga mereka memuat akar pembawaan seksualitas.
Hasrat seksual dalam tubuh seseorang dapat tumbuh perlahan-lahan dan bertahap atau secara hebat dan intensif, tetapi pada saat tali karma tiba, akan menyebabkan orang tersebut tunduk dalam cinta.
Hasrat seksual yang benar, diperbolehkan bagi umat awam Buddhis, ini sesuai dengan dharma Buddha, hal ini tidak boleh dilarang. Akan tetapi, untuk hasrat seksual yang tidak benar, haruslah diwaspadai, dan hasrat itu diharuskan untuk tidak dipenuhi. Bagi bhiksu dan bhiksuni, sangat penting bagi mereka untuk menghindari mempunyai hasrat seksual. Tidak hanya dengan mengandalkan pelatihan akan pikiran dan jiwa tetapi juga pada praktek nyata.
Saya seorang pelatih diri yang benar-benar melatih Dharma Esoterik dari Aliran Satya Buddha. Ada 3 pelatihan yang dapat memusnahkan hasrat seksual seseorang.
1. Pelatihan api kundalini ( Internal Fire ). Pelatihan ini juga disebut meditasi dari api dalam, yang membutuhkan "precious treasure vase energy" ( Pao-p'ing Ch'i) untuk memperoleh api dalam/api kundalini.
2. Pelatihan tidak bocor ( Non-outflow) – menggunakan api dalam dan mengubah light drop menjadi energi, dan lebih lanjut menerapkan enam Lamdre dari aliran Sakya untuk mencegah cairan seseorang mengalir keluar.
3. Pelatihan Light Drops – yang mana membuat air turun dan api naik. Ini menyebabkan light drop menguap dan bersikulasi ke seluruh tubuh. Tiga nadi dan ke tujuh cakra akan terbuka dan seluruh tubuh akan dipenuhi dengan sinar murni.
Jika dapat mencapai keberhasilan dalam ketiga pelatihan ini maka orang tersebut akan mencapat hal-hal berikut:
1. Hasrat seksualnya akan sepenuhnya musnah (muncullah sinar putih pemberkatan).
2. Tidak kehilangan cairan sperma atau darah menstruasi.
3. Seluruh tubuh akan memancarkan sinar terang.
( dalam Buddhis Esoterik, tahap ini dianggap mencapai keberhasilan dalam " great bliss dan clear light")
Sebagai pelatih diri dalam pelatihan Dharma Esoterik aliran Satya Buddha, saya sepenuhnya menyadari dan mencapai keberhasilan dalam pelatihan api dalam, pelatihan tidak bocor, dan pelatihan Light drops. Saya mengerti dan memahami bahwa tidak biasanya manusia dapat sepenuhnya mengatasi hasrat seksualnya. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman pribadi, tidak hanya bersandar pada pelatihan akan pikiran dan jiwa, saya sepenuhnya telah menunjukkan dan membuktikan kemanjuran dari tidak bocor, kemurniaan, sinar dan true great bliss.
Sebagai kesimpulan dari bab ini, saya akan menyelesaikan cerita dari Tien Ning.
Dewa Wen Chang berkata, " Menurut hukum alam, pembalasan karena melakukan pelanggaran perzinahan datang sangat cepat. Masyarakat tidak takut akan pembalasan ini, mereka tetap mengabaikannya dan hidup dalam mimpi mereka. Mereka tidak menyadari jika mereka tidak menahan diri sendiri dari kenikmatan persetubuhan, musibah akan segera datang. Bagi anda yang mengabaikan ini semua, dengarkanlah nasehat saya ! sejak jaman dahulu kala, telah dibuktikan bahwa mereka yang menjunjung tinggi moralitas akan memperoleh berkat. Perilaku tidak bajik akan menarik ketidakberuntungan. Masyarakat pada jaman dulu mengerti prinsip-prinsip moral yang berasal dari ajaran masa lampau. Pada jaman dahulu mengerti prinsip-prinsip moral yang berasal dari ajaran masa lampau. Pada jaman dahulu, saat musim semi dan gugur, masyarakat melakukan perzinahan dan sebagai hasilnya negara menjadi hancur dan keluarga menjadi berantakan.
The Book of Songs menertawakan kerusakan dari generasi yang melakukan perzinahan, kawin lari dan tindak asusila, yang bertentangan dengan prinsip moral serta menghina hukum alam. Reputasi akan menjadi hancur karena melakukan perzinahan. Karena bertentangan dengan moralitas, langit menjadi marah. Bagi mereka yang tidak memurnikan diri janganlah berharap untuk diundang menerima pemberkatan hidup di istana Langit.
Bagaimana seseorang dapat memperoleh pemberkatan jika membuat reputasi buruk ? betapa menyedihkan bahwa seseorang tidak menyadari akan menderita pembalasan karena menjadi korban dari perzinahan. Jika dia tidak mempedulikan reputasi dirinya dan memuaskan kenikmatan perzinahan. Sangatlah wajar bahwa apa yang ditanam, itu juga akan diterima. Dengan menyadari beratnya pembalasan karma ini, siapa yang akan memurnikan pikiran mereka ?
Karena perbuatannya, Tien Ning menderita pembalasan mengerikan!
Suatu malam terjadi angin topan, Tien Ning sedang berjalan-jalan di jalanan.
Pohon dan ranting meliuk-liuk diterpa angin dan melambai-lambai. Hanya ada sedikit pejalan kaki.
Ada papan tanda yang tertiup angin kencang dan papan ini terbuat dari selembar seng tipis yang sangat tajam.
Tanda itu terbang berputar-putar di udara. Secara tiba-tiba, jatuh memotong perut Tien Ning. Segala sesuatu akan baik-baik saja jika hanya merobek kemejanya, tetapi perutnya juga terluka. Seng tipis itu ternyata memotong perutnya begitu dalam sehingga ususnya terburai keluar.
Ususnya terpotong dan darah mengucur keluar. Tien Ning jatuh ke tanah, merintih kesakitan!
Ambulans datang!
Sungguh malang, Tien Ning telah kehilangan banyak darah dan meninggal!
Pelanggaran Tien Ning adalah berhubungan seks dengan janda dan menghancurkan kesucian orang lain. Dia terlahir di neraka dan tidak akan keluar dari neraka sebelum dia menderita selama delapan ratus kalpa. Kemudian dia akan terlahir sebagai domba dan babi dan dia akan dibantai oleh manusia untuk delapan ratus kalpa lagi. Setelah itu dapat terlahir sebagai manusia, tetapi dia akan buta dan tolol. Berkenaan dengan kisah ini, saya menulis sebuah puisi :
Sentient beings in the sea of sexual desire are confused abaout the truth of lust.
They do not understand its harm and their thoughts of lust never cease.
During their lifetimes, they do not knew how to cultivate purity,
And they remain ignorant even when death is approaching.
Om Mani Padme Hum
Karyatulis Mahaguru
Lu Sheng Yen
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum

1 komentar:

  1. Sentient beings in the sea of sexual desire are confused about the truth of lust.
    They do not understand its harm and their thoughts of lust never cease.
    During their lifetimes, they do not know how to cultivate purity,
    And they remain ignorant even when death is approaching.
    ---
    Makhluk hidup yang berada di lautan hasrat seksual bingung tentang kebenaran akibat buruk dari nafsu.
    Mereka tidak memahami bahayanya dan pikiran nafsu mereka tidak pernah padam.
    Semasa hidup mereka, mereka tidak tahu bagaimana mengembangkan kemurnian,
    Dan mereka tetap cuek meskipun ajal sudah dekat.

    BalasHapus