Rabu, 24 Februari 2010

Apa Beda Manusia Dengan Babi?


Banyak orang berkata bahwa aku hidup didalam ilusi. Ada lagi yang mengatakan aku menggunakan ilmu hitam. Dan yang lain lagi mengatakan bahwa aku adalah seorang yang dapat menghipnotis dan menggunakan ilmu pelet. Memang, aku kelihatan aneh dan gila. Tetapi sesungguhnya sewaktu orang lebih mengenalku -- mereka dapatkan aku orang yang biasa biasa saja.

Seorang anak muda bernama Tseng Tzu-chi datang dari tempat yang jauh mengunjungiku. Ia bercakap cakap denganku selama kira kira 1 jam. Lalu ia berkata dengan nada kecewa,"Saudara Lu, saya datang mengunjungi anda karena aku mengira anda adalah semacam orang suci. Mengapa cara anda berbicara biasa saja -- tak ada yang istimewa?"

Aku tersenyum. "Aku memang orang biasa. Aku menggunakan bahasa sederhana. Ingatlah, pikiran Budha adalah pikiran yang sederhana. Ada begitu banyak orang biasa yang berpikir dan bertingkah laku sepertinya mereka adalah orang yang luar biasa. Engkau datang mengunjungiku untuk melihat kegaiban kegaiban dariku? Tak ada yang gaib sebenarnya. Aku hanya memberitahukan orang hal hal yang mereka tidak dapat lihat."
"Dapatkah anda memberikan bukti kepada saya?"

"Ya. Tetapi ini tergantung kemampuanmu untuk melihat apa yang aku tunjukkan kepadamu."
"Bagaimana caranya?"

"Tolong beritahu tanggal lahirmu."
"Tanggal 16 Juli, jam 11 malam."

"Hmmm, aku rasa ada satu yang bisa kau dapat."

Aku masuk kedalam perpustakaanku, mengambil sebuah kuas cat dan mencelupkannya kedalam tinta merah. Aku mendekatkan ujung kuas itu kemulutku dan dengan keras mengeluarkan hawa dari pusarku. Kemudian aku menuliskan sebuah titik merah di kedua kelopak mata tamuku itu.

"Sekarang semuanya terserah kau," kataku. "Aku rasa sebaiknya engkau pergi kepasar. Engkau bisa mendapatkan pengalaman yang unik. Engkau mempunyai waktu sebanyak 49 menit. Lihat atau tidak lihat, engkau tidak perlu kembali kesini untuk melaporkannya kepadaku," kataku.

Satu jam kemudian ada yang mengetuk ngetuk pintu rumahku dengan sangat keras.
"Hey! Tadi aku katakan engkau tidak perlu kembali. Mengapa engkau ada disini?"

"Saya harus memberitahukan anda! Saya hampir mati ketakutan! Wajahnya menunjukkan rasa kaget, ngeri, dan penuh dengan ketakutan. "Tadinya saya tidak mau percaya! Tapi saya lihat sendiri! Saya tidak gila! Ini benar benar nyata! Jadi aku mesti bagaimana sekarang?"
"Jangan begitu emosi. Ceritakanlah perlahan lahan."

"Saya mentaati saran anda. Ketika saya meninggalkan tempat ini saya naik taxi dan pergi menuju sebuah pasar. Saya dapatkan bahwa penglihatan saya menjadi kabur dan kabur. Saya dapat melihat sinar sinar terpancar dari orang. Di pasar, saya melihat dua baris tenda tenda tempat menjual daging babi. Bau babi sangat menusuk hidung. Ketika saya mengamati daging daging babi yang sedang diperdagangkan itu, saya hampir mati ketakutan!"

"Apa yang kau lihat?"
"Saudara Lu, sungguh sukar dipercaya! Kepala kepala babi yang digantung di tenda tenda itu adalah kepala kepala manusia! Mata mereka itu penuh dengan kesedihan dan keluhan. Semua kepala kepala babi itu telah berubah menjadi kepala kepala manusia. Semua kaki kaki babi babi itu adalah kaki manusia! Saya begitu ketakutan sampai saya tidak bisa bergerak. Saya ingin berteriak. Tetapi para pedagang itu berbicara membujuk bujuk para calon pembeli seperti tak ada sesuatu yang luar biasa, "Daging babi segar, daging babi besar. Ayo, jangan lewatkan kesempatan mendapatkan daging segar. Berapa kilo yang anda inginkan?"

"Jadi, apa kau membelinya?" aku bertanya kepada tamuku itu dengan nada tenang.
"Saudara Lu! Harap jangan bercanda! Bagaimana bisa saya membeli kepala kepala dan kaki kaki manusia?"

"Hmmm, pulanglah. Jangan ceritakan kepada orang lain apa yang kau lihat itu. Mereka akan mengira engkau gila. Aku rasa sebaiknya engkau pergi kepasar, membeli daging babi, dan membuat suatu masakan. Berbuatlah seperti orang biasa."

"Oh, tidak, tidak! Saya tidak dapat melakukan hal itu!"
"Tenanglah. Jangan terlalu serius. Bila engkau relax, engkau dapat melihat kenyataan dengan lebih baik."

"Saya harus serius! Saya telah melihatnya. Mana mungkin saya bisa makan babi lagi sekarang."
"Bodoh kamu!" kataku memarahinya.

Dikemudian hari aku diberitahu bahwa Tseng Tsu-chi, anak muda itu, tidak lagi dapat memakan daging babi. Bahkan sekedar mencicipi sedikit saja membuatnya muntah. Ia menceritakan pengalamannya itu kepada orang lain, dan tentu saja mereka menganggapnya gila sehingga ia menderita malu.

Apakah ada perbedaan antara manusia dan babi?
Tidak ada.
Keduanya adalah umat alam semesta yang mempunyai karmanya masing masing.


:::

Kesimpulannya ;
1. Keduanya sama-sama umat alam semesta
2. Bedanya ; memiliki karma yang berbeda.

**sumber artikel: e-book Padmakumara ke-1, artikel ke-20.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar