Selasa, 16 Februari 2010

Jangan Menjadi Selebriti

Yang paling sengsara di antara sepuluh alam Dharma adalah alam neraka.
Di alam neraka, saya melihat seorang "selebriti" kelas dunia yang cukup tenar.
Selebriti ini telah lama meninggal dunia, namun manusia masih merindukannya.
Di museum patung lilin, tokoh ini juga merupakan pusat perhatian banyak orang.

Selebriti kelas dunia ini malah mengalami siksaan berat di neraka, tak bisa bebas selamanya.
Saya tidak ingin menuliskan nama besarnya karena semua orang mengenal dirinya.

Saya pernah mengunjungi museum patung lilin di Inggris, banyak tokoh selebriti di sana, mengagumkan. Namun yang mengejutkan saya adalah, "Dalam neraka banyak selebriti."

Mengapa demikian?

Karena selebriti pada umumnya kaya dan terhormat, terlalu berkuasa, kerap kali mencelakakan nyawa tak berdosa. Melanggar sila membunuh, sila berzinah, sila mencuri, suka bertikai dan melakukan penggelapan. Selain itu, perilaku mereka semena -mena, serakah, pemarah, bertindak bodoh, dan sebagainya.

Oleh sebab itulah di dalam neraka banyak selebriti!
Saya tidak tega melihatnya.

Coba pikir-

Lebih baik bersadhana, misalnya saya bertapa di Danau Daun berlatih samadhi.
Hakikat samadhi ternyata memiliki tiga aspek, yakni:
1. Sukha - bebas.
2. Vidya - bersih.
3. Sunya - acitta.

Walaupun tubuh saya bakal tua, sakit, dan mati, melalui samadhi saya bisa mencapai alam suci.
Tidak seperti para penguasa dunia, raja, pangeran, konglomerat, hartawan kelas dunia, pujangga besar, ilmuwan, filsuf besar, seniman besar ....

Beberapa selebriti yang terjerumus di alam neraka, siksaannya tiada batas, dan selamanya tak dapat bebas. Ada yang tiba-tiba dilahap api yang membara, ada yang tiba-tiba beku kedinginan, ada yang tiba-tiba dihujat barisan golok dan pedang, ada pula yang tiba-tiba diterkam dan dicabik-cabik gerombolan binatang buas ....

Saya terkejut sekali melihat siksaan yang dialami para selebriti di alam neraka.
Menurut hemat saya, lebih baik bersadhana, lebih baik hidup sederhana, hening, alami, penuh toleransi dan kejujuran.

Saya akan berseru, "Jangan menjadi selebriti!"


sumber artikel:
Buku ke-173, “Satu Mimpi Satu Dunia”, artikel ke-34, judul: Tidak Ingin Menjadi Selebriti (mmg bbeda dng judul di blog ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar