Rabu, 24 Februari 2010

Menyelinap Ke Berbagai Dimensi

Menurut penyelidikan saya tentang alam Dharma (Dunia Roh), saya dapatkan bahwa manusia mempunyai "dimensi" (frekwensi) tersendiri, hantu mempunyai dimensi mereka tersendiri, dewa mempunyai dimensi tersendiri, begitu pula berbagai jenis dewa langit, dan juga para Buddha.

Ada 10 jenis alam yaitu alam Buddha, alam Bodhisattva, alam Pratyeka Buddha, alam Sravaka (Arahat), alam dewa, alam manusia, alam jin, alam binatang, alam setan kelaparan, dan alam neraka.

Saya dapatkan bahwa ke 10 jenis alam ini mempunyai "dimensi" mereka masing masing. Segala peristiwa aneh disebabkan oleh kekuatan dari multi-dimensi yang berbeda-beda ini. Meskipun unsur unsur dan dimensi dimensi ini berbeda-beda, ada saja orang orang tertentu yang mempunyai kesaktian untuk dapat menyelinap dari satu dimensi ke dimensi lain.

Manusia biasa sulit dapat menyelinap ke alam para dewa. Tapi, bukannya tidak mungkin terjadi. Bila terjadi, sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa.

Pertama kali saya terselip ke suatu "dimensi" lain tercatat dalam buku roh saya yang pertama. (Bacalah "Catatanku Berkomunikasi Dengan Dunia Roh"). Istilah "terselip" disini berarti bahwa saya waktu itu hanya seorang manusia awam yang belum terlatih dan yang sebenarnya tidak boleh memasuki "dimensi" tersebut. Tapi, bisa juga saya katakan "bukan terselip" (bukan kebetulan) karena secara rahasia saya memperoleh dukungan dari Yao Che Cing Mu (Vajra Budhamatrka Kolam Yao, sesosok Budha dalam versi Taoisme) sehingga dapat memasuki sebuah tanah suci (alam suci Sukhavatiloka) dengan segala rahasia dan kegaibannya. Saya masuk ke "lingkaran sinar".

Saya masuk ke alam Sukhawati dari Amitabha Buddha. Saya masuk ke 10 alam Dharma.

Saya melihat segala inkarnasi masa lalu saya.

Saya ingin ulangi sekali lagi disini bahwa saya telah melihat kehidupan masa lalu saya (inkarnasi masa lalu), bahwa saya telah melihat tanah suci sebelah barat (alam Sukhawati dari Amitabha Buddha).

Apa yang saya katakan adalah sungguh terjadi! Terjadi saat saya berusia 26 tahun.
Sama sekali bukan mimpi.

Mimpi itu berbeda dengan "menyelinap". seperti burung hong kecil dan muda beterbangan dan bernyanyi dengan merdunya.

Dalam sebuah perjamuan besar, Instruksi: "Hidangkan teh."

Maka, burung burung hong berjambul merah turun dari angkasa sambil membawa piring piring kumala. Di atas piring piring itu, tersedia cangkir cangkir berisi teh surgawi. Cangkir cangkir itu bisa terbang dengan sendirinya ke mulut para tamu yang menginginkannya. Setelah tamu selesai mencicipi teh, cangkir cangkir itu terbang kembali ke piring yang kemudian diangkut oleh burung burung hong itu.

Instruksi lain: "Hidangkan arak."
Bangau bangau kuning menukik turun, dengan teko dan cangkir di mulut, menghidangkan arak wangi kepada para tamu yang menyukainya.

Saya belum pernah melihat di dunia manusia adanya fenomena burung burung menghidangkan makanan, mondar-mandir mengantar makanan dan arak.

Lalu, ada dayang dayang mulai menari. Kaki mereka tidak pernah menyentuh tanah. Mereka bersalto kesana-sini memamerkan gaun indah mereka.

Sungguh indah, sungguh menarik.
Surga itu senantiasa terang, tak pernah ada malam. Semua makanan bersifat murni dan bersih.

Semua dayang dayang sungguh cantik jelita.

Semenjak saat itu, hidup saya menjadi sebuah kisah gaib. Semenjak saat itu, kecaman terhadap saya tak pernah berhenti datang.

Dalam salah satu acara meditasi saya, berkat dukungan dari Vajra Budhamatrka Kolam Yao (Yao Che Cing Mu), saya memasuki surga Kolam Yao. Disana segala sesuatu begitu berbeda dengan apa yang kita lihat di dunia manusia. Sungguh merupakan dunia yang berbeda.

Cuaca disana seperti akhir musim semi. Istana istana, semuanya terbuat dari 7 jenis batu berharga, bersinar terang dan transparan, tinggi menjulang menyentuh awan awan. Terang bersumber dari mutiara mutiara Manicheist yang memancarkan sinar sinar yang lembut. Pepohonan dan bunga semuanya seperti kumala. Ada rombongan burung burung unik. Burung burung yang

Juga, ada musik surgawi yang dikumandangkan dari angkasa. Melodinya bisa langsung dikenali sebagai unik karena tidak pernah terdengar di dunia manusia.

Tercatat dalam Sutra Amitabha bahwa hembusan angin pada 7 jenis pohon pusaka serta nyanyian merdu dari berbagai jenis burung membuat orang terbangkitkan minatnya untuk menyebut nama Buddha, Dharma, dan Sangha.

Saya sungguh merasa bahwa musik surgawi dari Kolam Yao membuat orang mengalami Maha Bahagia, Maha Terang, Maha Suci, dan Maha Damai.

Sewaktu saya membaca buku buku klasik, saya juga pernah menemukan kisah kisah "penyelinapan ke dimensi lain". Salah satunya adalah sebagai berikut:
Ada seorang pria bernama Si An yang pergi mendaki gunung untuk pesiar. Saat itu ada kabut tebal di atas gunung yang membuat segala sesuatu terlihat kabur. Setelah mendaki lebih tinggi lagi, Si An tiba tiba mendapatkan bahwa pemandangan telah berubah total. Apa yang dilihatnya sungguh bukan dunia manusia. Ada banyak bunga unik dan tanaman aneh yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Kemudian, ia melihat sebuah pohon besar yang tingginya beberapa meter, dengan bunga bunga merah di seluruh cabang dan ranting pohon. Putik putik bunga bunga itu semuanya putih mengkilap seperti mutiara. la memetik salah satunya. Kagetnya, ternyata itu benar benar mutiara. Kemudian, ia melihat jauh di bawah lembah yang ditutupi awan tipis yang mengambang -- ada semacam sinar yang berkelap kelip. la berjalan kesana dan mendapatkan ada 2 kakek sedang main catur. Si kakek melihat Si An datang namun tidak menyapa sama sekali. Kedua kakek itu terus berkonsentrasi pada permainan catur. Si An berdiri disamping mereka, menonton. Sewaktu permainan catur selesai, si kakek bertanya kepada Si An, "Kamu berasal dari mana?"

Si An menjawab, "Saya tersesat sampai kesini."

Si kakek berkata, "Ini bukan dunia manusia. Kau lebih baik tidak tinggal disini lebih lama lagi. Saya akan kirim kau kembali ke dunia mu."

Kedua kakek itu membawa Si An ke sebuah tempat. Si An merasakan awan awan berkumpul di kaki nya yang mengangkatnya ke atas dan mendaratkannya di sebuah tanah datar yang ternyata merupakan jalan keluar dari gunung itu.

Sewaktu Si An tiba di rumah nya, istri nya kaget. Si An juga sama kagetnya. Sewaktu Si An meninggalkan rumah, istri nya masih berusia 20an, tapi sekarang istrinya sudah berusia 70an, sudah menjadi nenek tua. Sebaliknya, Si An masih terlihat muda seperti biasa di usia 30an. Keduanya menangis.

Si istri berkata, "Kau pergi mendaki gunung, tapi tidak kembali selama 50 tahun. Semua orang bilang kau sudah mati."

Si An mengeluarkan mutiara dari kantong baju nya. Mutiara itu sungguh besar, bersinar terang sekali. Sungguh tak dapat ditemukan di dunia ini.

Akhirnya, Si-An sadar bahwa ia telah terselip ke dunia para dewa. Ke 2 kakek itu sesungguhnya adalah dewa dewa. Semenjak saat itu, Si-An mencoba mendaki gunung itu berulang kali, namun betapapun ia berusaha keras, ia tidak dapat menemukan tempat yang pernah ia kunjungi itu.

Yang sama anehnya adalah tentang mutiara yang ia dapat dari pohon besar. Setiap kali mutiara itu dikeluarkan, seluruh ruangan menjadi harum semerbak. Bila tercium wanginya, maka anda akan langsung merasa bersemangat penuh energi. Sungguh sebuah mutiara dewa.

Dalam hidup saya, saya telah banyak kali "menyelinap" ke berbagai dimensi, misalnya ke:
- Alam Dharma Vajra Vairocana
- Tanah Suci Avatamsaka
- Tanah Suci Barat (Sukhavatiloka) dari Amitabha
- Tanah Suci dari Mitsukongo
- Tanah Suci Timur Kristal Murni dari Buddha Obat
- Tanah Suci Manicheist dari Maitreya,
- Tanah Suci dari Ksitigarbha
- Tanah Suci Ruang Vajra dari Manjusri

Ada banyak sekali tempat seperti ini. Tanah tanah suci ini diciptakan oleh kesaktian para Buddha dan Bodhisattva. Dunia yang besar bisa memenuhi seluruh alam semesta. Dunia yang kecil bisa seukuran sebutir debu. Untuk dapat mengunjungi dunia dunia ini, orang harus mempunyai "ikatan karma" (ikatan jodoh) yang dibutuhkan. Kita tidak bisa melihat kegaiban dari dunia dunia ini dengan mata fisik kita. Tapi, bila seseorang berjodoh dan didukung oleh Yidam (makhluk suci penolong utama) nya, ia bisa tiba tiba muncul disana.

Tanah tanah suci yang rahasia seperti ini ada dimana-mana di berbagai dunia roh. Sesungguhnya, dunia dunia itu diciptakan oleh para Buddha dan Bodhisattva semau mereka, baik di berbagai langit, baik itu di barat maupun di timur.

**Scanned by sun on fri, 29/Apr/2005
Sumber artikel : buku "Petugas Survey Dunia Roh", kisah ke-22.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar